BSI Maslahat dan Kemendukbangga/BKKBN Jalin Kerja sama Perangi Stunting Lewat Program GENTING

Penandatanganan PKS Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji (kedua dari kanan) dan Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro (paling kanan) di Gedung Auditorium BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (17/7/2025). Foto: humas BSI Maslahat

Dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting serta memperkuat kolaborasi kelembagaan, BSI Maslahat bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

Semarak.co – Penandatanagan dilakukan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji dan Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro di Gedung Auditorium BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (17/7/2025).

Bacaan Lainnya

BSI Maslahat sebagai Orang Tua Asuh dalam program GENTING ini menyalurkan bantuan senilai Rp702 juta. Adapun bantuan yang disalurkan meliputi bantuan nutrisi berupa paket makanan bergizi untuk baduta dan ibu hamil selama 6 bulan, penyediaan sanitasi dan sarana air bersih/MCK, serta sosialisasi dan edukasi deteksi dan cegah stunting sejak dini bagi keluarga risiko stunting (KRS).

Dalam sambutannya, Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan, ini merupakan konsep pentahelix untuk mencapai tujuan bersama. Target kita satu juta penerima manfaat, saat ini sudah mencakup 229 ribu anak asuh dari 15 ribu orang tua asuh.

“Kalau kita kalkulasikan sekarang kita sudah bantu 266 milyar rupiah yang sudah kita berikan kepada rakyat Indonesia yang membutuhkan” ujar Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dirilis humas Kemendukbangga/BKKBN usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Jumat (18/7/2025).

Dari 5 rekomendasi provinsi dengan tingkat stunting tertinggi di Indonesia yakni di NTT, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Bengkulu dan Yogyakarta, BSI Maslahat menyasarkan penerima manfaat program GENTING di daerah Provinsi Yogyakarta dan Kabupaten Sragen.

Pemilihan lokasi ini berdasarkan bahwa Yogyakarta merupakan provinsi dengan persentase penduduk muslim terbesar kedua di Indonesia sebesar 97,2% setelah Bengkulu. Di kabupaten Sragen disalurkan bantuan paket makanan bergizi selama 6 bulan bagi baduta dan ibu hamil dari keluarga risiko stunting yang telah diluncurkan pada 17 Juni 2025 berlokasi di Desa Juwok, Kabupaten Sragen.

Sementara itu, di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan disalurkan bantuan paket makanan bergizi selama 6 bulan bagi baduta dan ibu hamil dari keluarga risiko stunting dan bantuan penyediaan sanitasi & air bersih (MCK) yang akan diluncurkan di bulan Juli ini.

Harapannya melalui kolaborasi BSI Maslahat dengan BKKBN melalui program GENTING ini dapat menjadi dukungan nyata BSI Maslahat dalam membatu percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia demi mewujudkan Indonesia emas 2045. (hms/smr)

Pos terkait