Kementerian PU Rampungkan Jembatan Gantung Lamseupeung – Lambhuk dan Kolaborasi Pemda Aceh Bangun Sekolah Rakyat Tahap I dan II

Menteri PU Dody Hanggodo (jas hitam hadap kamera) bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf (kemeja putih hadap kamera) dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal membahas calon lokasi Sekolah Rakyat Tahap II untuk Kota Banda Aceh di Pendopo Walikota Banda Aceh, Rabu (25/6/2025). Foto: humas PU

Dukungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terhadap program Sekolah Rakyat merupakan implementasi langsung dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menempatkan sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama

Semarak.co – Menteri PU Dody Hanggodo bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal membahas calon lokasi Sekolah Rakyat Tahap II untuk Kota Banda Aceh di Pendopo Walikota Banda Aceh, Rabu (25/6/2025).

Bacaan Lainnya

Lokasi usulan pembangunan Sekolah Rakyat diharapkan berada pada lokasi dengan total luas lahan sekitar 6,5 hektare. Menteri PU Dody juga menekankan lokasi usulan calon pembangunan Sekolah Rakyat juga diprioritaskan berada di lingkungan dengan tingkat masyarakat dalam kategori desil 1 atau miskin ekstrem tinggi.

“Ini penting agar anak-anak di lingkungan sekitar, khususnya dari kalangan miskin ekstrem, memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas,” kata Menteri PU Dody dirilis humas usai acara melalui WAGroup MITRA KEMENTERIAN PU, Kamis (26/6/2025).

Renovasi Sekolah Rakyat Tahap I Sentra Darussadah yang berada di Jalan Soekarno – Hatta, Desa Tingkem, Tingkeum, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Renovasi ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Provinsi Aceh dan memutus mata rantai kemiskinan.

Kasatker Pelaksanaan Prasarana Strategis Aceh Syarifah Rahimah menjelaskan, Renovasi Sekolah Rakyat Tahap I Sentra Darussadah memiliki 16 unit bangunan meliputi rehabilitasi Asrama II, Asrama III  Laboratorium dan Perpustakaan, Dapur Umum, Klinik Kesehatan, Toilet, Mushalla Pria dan Wanita.

Lalu Balai Pengajian I dan II, Balai Kesenian, Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), Pembangunan Tower Air, dan Pekerjaan Lansekap serta 4 Ruang Belajar. Selain Sentra Darussadah, penyelesaian infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap I di Provinsi Aceh juga telah dilakukan Kementerian PU di SMA Negeri 2 Unggul Ali Hasjmy, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.

Dipenutup rilis humas Kementerian PU, Syarifah mengatakan, pekerjaan rehabilitasi/renovasi meliputi 7 bangunan eksisting yakni rehabilitasi asrama putra dan asrama putri, ruang makan dan dapur, mushalla putra dan putri, toilet putri, 4 ruang kelas baru (RKB).

Di bagian lain dirilis humas Kementerian PU berikutnya, Kementerian PU dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah tidak hanya membangun infrastruktur berskala besar seperti jalan tol, tetapi juga infrastruktur kerakyatan seperti jembatan gantung.

Jembatan gantung merupakan akses penghubung yang memiliki peran vital untuk mempermudah mobilitas kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat. Jembatan gantung ini dibangun sepanjang 80 meter dan lebar 1,80 meter di atas Sungai Krueng Aceh.

Salah satu jembatan gantung yang tengah diselesaikan Kementerian PU adalah Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk yang menghubungkan Kecamatan Lueng Bata dengan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.

Menteri PU Dody Hanggodo berharap keberadaan jembatan ini membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mempercepat mobilitas harian masyarat yang sebelumnya harus menempuh jalur memutar cukup jauh.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro menyampaikan bahwa Konstruksi Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk didesain dengan tipe rigid simetris dan pondasi bore pile, sehingga memenuhi standar untuk jembatan gantung yang aman dan nyaman di lalui pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor.

Heri Yugiantoro mengatakan, secara fisik progres pembangunan jembatan hingga 23 Juni 2025 telah mencapai 90,76% dan ditargetkan selesai Juli 2025. Dengan selesai pembangunan Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk salah satu infrastruktur kerakyatan.

Dilanjutkan Heri, Diharapkan dapat memperlancar mobilitas dan memangkas waktu tempuh masyarakat antar desa maupun antar kecamatan yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah Sungai Krueng Aceh.

Heri mengatakan kehadiran Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk sudah sangat ditunggu masyarakat karena manfaatnya tidak hanya mempermudah akses antar wilayah, tetapi juga mempermudah warga beribadah menuju Masjid Haji Keuchik Leumik yang menjadi tempat ibadah utama.

“Sebelumnya, jamaah dari Lambhuk dan Beurawe harus melewati Jembatan Simpang Surabaya yang jauh. Kini, akses lebih mudah, terutama bagi lansia dan jamaah yang ingin beribadah tepat waktu,” kata Heri dirilis humas usai acara melalui WAGroup MITRA KEMENTERIAN PU, Kamis malam (26/6/2025).

Dengan desain yang ikonik, Jembatan Gantung Gampong Lamseupeung–Gampong Lambhuk yang berada berseberangan dengan Masjid Haji Keuchik Leumik diharapkan juga dapat menambah keindahan area sekitar Masjid serta berpotensi sebagai objek foto untuk menambah daya tarik wisatawan di Banda Aceh. (hms/smr)

Pos terkait