Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menekankan pentingnya memaksimalkan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) selain di bulan Ramadan dan Idul Adha. Karena pada tahun ini, BAZNAS se-Indonesia menargetkan Pengumpulan ZIS sebesar Rp50 triliun.
Semarak.co – Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS Bidang Transformasi Digital Nasional Nadratuzzaman Hosen atau Prof Nadra pada pengajian Selasa Pagi dengan tema “Pengumpulan Retail Pasca Idul Kurban” yang digelar Pusdiklat BAZNAS.
“Seperti yang kita tahu, banyak orang berzakat bersedekah saat Ramadhan dan banyak berkurban di Idul Adha. Pertanyaannya, selain dua momen itu, apakah masih banyak orang mau zakat, infak, dan sedekah?” ujar Nadra, dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (11/6/2025).
Menurut Prof Nadra, jumlah muzaki yang berzakat di BAZNAS selama bulan Ramadhan meningkat drastis begitu juga mereka yang berkurban melalui BAZNAS di hari raya kurban. Selain dua momentum tersebut, kurva pengumpulan ZIS di BAZNAS Pusat dan daerah turun.
Padahal, kewajiban membayar zakat tidak hanya pada Ramadan saja, namun di bulan-bulan lain pun bisa dilakukan seperti zakat mal atau zakat harta yang wajib dikeluarkan. Karena itu, perlu dibuat strategi khusus agar para muzaki tidak hanya zakat pada momentum tertentu saja.
“Kita harus berusaha mengejar mereka yang layak mengeluarkan ZIS seperti para pengusaha yang bergerak di bidang pertanian, pertambangan, dan bidang lain agar mengeluarkan ZIS dan menyalurkannya melalui BAZNAS,” ujar Prof Nadra.
Kepala Divisi Penguatan Pengumpulan BAZNAS Adhi Kelvianto Septa Pradana menyampaikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan BAZNAS untuk mengoptimalkan pengumpulan ZIS tahun 2025 ini agar mencapai target Rp50 triliun.
Menurut Adhi, salah satu bagian terpenting dari mengoptimalkan pengumpulan ZIS dengan selalu men-gupdate data para muzaki setiap tahunnya, serta memaksimalkan kanal yang dimiliki BAZNAS termasuk kantor digital, platform media sosial, konter-konter BAZNAS di setiap daerah.
“Untuk meningkatkan pengumpulan adalah dengan memberikan kemudahan, agar mereka melihat BAZNAS dan membuka akses kepada para muzaki, tidak lupa sertakan nomer rekening di setiap unggahan media sosial, baliho, serta sediakan QRIS BAZNAS di masjid-masjid, UPZ, warung, maupun sekolah-sekolah,” kata Adhi.
Menurut Adhi, BAZNAS bersama tim fundraising bisa bersama mengaktifasi kampanye agar muzaki tidak bingung harus membayar zakat ke mana, memberikan infak dan sedekahnya ke mana. Kemudian BAZNAS di daerah-daerah bisa membuat baliho dan spanduk yang menyertakan nomer rekening BAZNAS dengan jelas.
“Jangan lupa juga untuk membuat laporan sebagai transparansi karena inilah cara kita menjaga hubungan kita dengan relasi, dengan mitra, agar bulan depan atau mungkin tahun depannya mereka dapat kembali berzakat melalui kita,” ujar Adhi. (hms/smr)