Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing di tengah kompleksitas dinamika global.
Semarak.co-Hal ini disampaikan dalam 33rd ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council Meeting yang berlangsung di Kuching, Malaysia, 24 April 2025. Dalam forum tingkat menteri itu, Menko PMK Pratikno menyoroti sejumlah tantangan global yang dihadapi ASEAN.
Mulai dari percepatan digitalisasi, krisis iklim, ketegangan geopolitik, hingga perubahan demografi. Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat ASEAN, khususnya generasi muda, dalam menghadapi perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
“Digitalisasi menawarkan peluang besar bagi inovasi dan pertumbuhan yang inklusif. Indonesia menaruh perhatian serius pada penguatan kapasitas berpikir kritis agar kita tidak hanya menjadi pengguna AI yang cerdas, tetapi juga pengembang AI yang unggul,” tegas Menteri Pratikno dalam sambutan.
Menko PMK Pratikno, juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap tema keketuaan Malaysia di ASEAN 2025, yakni Inclusivity and Sustainability. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional Indonesia, Asta Cita.
Dalam konteks itu, Indonesia mendorong penguatan ekonomi kreatif sebagai penggerak kewirausahaan budaya dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, Indonesia juga mempromosikan program ASEAN Youth for Digital Action (AYDA) untuk mempersiapkan generasi muda ASEAN di era digital.
Dalam forum itu, Indonesia kembali menegaskan pentingnya percepatan operasionalisasi pusat-pusat keunggulan ASEAN di bidang sosial dan kemanusiaan, seperti ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dan ASEAN Coordinating Centre for Transboundary Haze Pollution Control (ACC THPC).
“Kita tidak bisa mengambil risiko menghadapi krisis baru tanpa kesiapsiagaan. Indonesia menyuarakan dukungan penuh terhadap proses aksesi penuh Timor-Leste ke dalam ASEAN,” imbuh Menteri Pratikno dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media PMK, Jumat sore (25/4/2025).
Kemudian Menko PMK Pratikno diketahui mendorong seluruh negara anggota mempercepat ratifikasi instrumen hukum ASCC agar Timor-Leste dapat berpartisipasi secara bermakna dalam agenda-agenda ASEAN.
Di sela-sela pertemuan, Menko PMK Pratikno melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia selaku Ketua ASCC saat ini. Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah isu penting seperti penguatan industri halal.
Lalu perluasan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, serta usulan kerja sama regional untuk mengatasi kejahatan siber dan perdagangan manusia, khususnya dalam bentuk online scamming.
Rangkaian pertemuan ini diawali oleh 11th Ad-Hoc Working Group to Develop the ASCC Strategic Plan (AHWG) serta 38th Senior Officials Committee for ASCC (SOCA) Meeting yang digelar pada 23 April 2025.
Delegasi Indonesia dalam SOCA Meeting dipimpin oleh Sekretaris Kemenko PMK, yang menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor dan pilar, serta peningkatan mekanisme pemantauan implementasi ASCC Strategic Plan menuju Visi Komunitas ASEAN 2045. (smr)