Panas Pidato Perdana Presiden Amerika Trump di Kongres, Anggota Parlemen dari Partai Demokrat Diusir

Perwakilan AS Rashida Tlaib (D-MI) memegang papan tulis saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato dalam kongres di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/3/2025). Foto: Saul Loeb/AFP di internet

Pembukaan pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Kongres, Selasa (5/3/2025) berlangsung panas. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat melontarkan ejekan hingga anggota Kongres berasal dari Texas, Al Green dikeluarkan dari ruang sidang setelah menolak duduk.

Semarak.co– Green terlihat menggoyangkan tongkatnya ke arah Trump dan berteriak bahwa presiden tidak memiliki mandat rakyat dalam pemilu November 2024. Ketua DPR RI AS Mike Johnson dari Partai Republik memperingatkan agar suasana tetap tertib sebelum akhirnya meminta petugas keamanan bertindak.

Bacaan Lainnya

“Ketua sekarang memerintahkan sersan untuk menjaga ketertiban. Keluarkan pria ini dari ruangan,” kata Johnson, seperti mengutip Reuters yang dilansir kumparan.com melalui laman berita msn.com, Kamis (6/3/2025).

Saat ia digiring keluar, beberapa anggota Republik meneriakkan “Nah, nah, nah, nah, hey, hey, selamat tinggal.”

Trump menanggapi dengan nada sinis. “Saya melihat Demokrat di depan saya dan saya menyadari tidak ada yang bisa saya katakan untuk membuat mereka senang atau membuat mereka berdiri atau tersenyum atau bertepuk tangan,” katanya.

Pidato ini menjadi ajang bagi Trump untuk menegaskan kekuasaannya. Ia mengeklaim bulan pertamanya sebagai presiden adalah yang paling sukses dalam sejarah AS. “Kepada sesama warga negara, Amerika telah kembali,” ucapnya disambut tepuk tangan anggota Republik.

Trump menyampaikan pidato ini setelah kebijakan tarif barunya terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Ia juga membela keputusannya menghentikan bantuan militer ke Ukraina, meski kebijakan ini memicu perlawanan dari Eropa.

Keputusan itu diambil setelah pertemuan tegang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval. Di sisi ekonomi, kebijakan tarifnya telah mengguncang pasar. Indeks Nasdaq Composite turun lebih dari 9% sejak Desember, sementara survei menunjukkan hanya satu dari tiga warga AS yang puas dengan cara Trump menangani inflasi.

Trump juga mengangkat rencananya untuk mengakhiri perang Ukraina dan membebaskan sandera yang ditahan Hamas di Gaza. Ia menegaskan komitmen untuk memangkas birokrasi, membatasi imigrasi, dan memperpanjang pemotongan pajak 2017.

Saat ini kongres tengah membahas proposal senilai USD 4,5 triliun yang mencakup perpanjangan pemotongan pajak, penguatan perbatasan, dan peningkatan deportasi. Di sisi lain, Trump terus memperluas kekuasaannya dengan menggandeng Elon Musk dalam restrukturisasi pemerintahan.

Lebih dari 100 ribu pegawai federal telah diberhentikan melalui proyek Department of Government Efficiency atau DOGE. Mereka telah membubarkan beberapa badan, termasuk Biro Perlindungan Keuangan Konsumen, serta membatalkan miliaran dolar pinjaman luar negeri. (net/msn/kum/smr)

Pos terkait