Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Kota Tua Jakarta menegaskan komitmen pihaknya dan Pemprov DKI untuk merevitalisasi Kota Tua sebagai lokasi bersejarah, serta pusat seni dan budaya.
Semarak.co – “Melestarikan warisan budaya Tionghoa bukan hanya menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga mengakui peran pentingnya dalam membentuk identitas budaya dan sektor pariwisata kita,” kata Widiyanti, dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenpar 2, Selasa (18/2/2025).
Tahun Baru Imlek di Kota Tua menampilkan peragaan busana koleksi desainer Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan pameran perhiasan dan aksesori karya Rinaldy Yunardi, yang terinspirasi oleh budaya Tionghoa dan keindahan warisan Nusantara.
“Dengan menjadikan acara ini sebagai platform kolaborasi, kami percaya bahwa kemitraan strategis akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi industri pariwisata, seni, dan budaya Indonesia,” kata Widiyanti.
Dia berharap kolaborasi ini dapat menjadi pendorong pengembangan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata Kota Jakarta, sehingga akan memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan.
“Jakarta memiliki peran penting dalam memberikan kesan pertama tentang Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan Kota Tua akan memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata, sekaligus bagi wisatawan yang ingin mengenal ibu kota Indonesia,” kata Menpar.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, peragaan busana ini menghadirkan pesona Jakarta yang tidak lekang oleh waktu. Perpaduan antara tradisi peranakan dan modernitas dihadirkan melalui karya luar biasa dari para desainer berbakat.
Warisan Budaya Indonesia terutama tradisi peranakan telah berkembang selama berabad-abad khususnya di kota Jakarta.
“Harapannya acara ini dapat mendukung kemajuan industri fesyen di Indonesia serta memperkuat posisi Jakarta sebagai di kota global yang inklusif, maju, berkeadilan, berbudaya, dan berkelanjutan,” kata Teguh.
Desainer Sebastian Gunawan berterima kasih kepada Menpar Widiyanti dan Pemprov DKI Jakarta atas acara ini. Sebastian mengaku pernah mempunyai memori karena bersekolah di lingkungan Kota Tua yang kini telah begitu banyak mengalami perubahan.
“Jadi di situlah yang membuat saya mengembangkan koleksi saya dengan tema Kaizen. Kaizen itu kalau dari bahasa China yang berarti perubahan yang lebih positif. Dan itu adalah yang diharapkan oleh Ibu Menteri ketika mengajak saya,” kata Sebastian.
Koleksi yang dipamerkan Sebastian Gunawan memiliki kesan simple namun modern. Karena Kota Tua adalah tempat di mana perpaduan semua budaya hadir, dari mulai budaya Betawi, Tionghoa, hingga Belanda.
“Melihat ke sejarah di mana budaya itu selalu berubah dan fesyen juga selalu berubah berdasarkan waktu, zaman, dan ekonomi setempat. Semoga teman-teman bisa merasakan apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan acara ini dan mendukung terus ke depan,” ujarnya.
Desainer Rinaldy Yunardi mengatakan, budaya Indonesia sangat kaya dan pemerintah membukakan ruang berkarya dengan kehadiran acara yang berkesan ini.
“Jadi apa yang saya pamerkan hari ini adalah karya-karya yang menonjolkan etnis Tionghoa dan juga campur seperti kebaya encim, tusuk kode, kipas, dan segala macam. Terima kasih bahwa kita di dukung dan diberi kesempatan melalui kegiatan ini,” kata Rinaldy. (hms/smr)