Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai konflik antara Palestina dengan Israel bukan konflik antara Islam melawan Yahudi. Menurut SBY, konflik itu dipicu persoalan teritorial dan kedaulatan. Kedua negara saling mengklaim berhak atas kedaulatan di tanah tersebut.
semarak.co-SBY menyebut 18% penduduk Israel beragama Islam dan sekitar 25% penduduk Israel adalah bangsa Arab. Dengan data itu, SBY merasa tidak tepat bila konflik Palestina dengan Israel dipicu persoalan agama. Dia mengajak semua pihak untuk menyudahi kesalahan persepsi tersebut.
“Jelas bukan konflik antara Islam sama Yahudi. Yang betul konflik teritorial, konflik wilayah dan konflik kedaulatan,” kata SBY dalam program Special Interview CNN Indonesia TV yang tayang Sabtu (11/5/2024) seperti dilansir moslemtoday.com: 5/12/2024 05:59:00 PM.
“Kalau Indonesia gigih memperjuangkan kemerdekaan Palestina itu tidak berorientasi pada urusan agama, Islam lawan Yahudi misalnya, tetapi betul-betul bagaimana Palestina menjadi negara berdaulat dan Merdeka,” demikian SBY menambahkan.
SBY merasa satu-satunya solusi menyudahi konflik di Gaza adalah two state solution atau solusi dua negara. Dia berkata harus ada persetujuan semua pihak mengenai Israel dan Palestina sama-sama diakui sebagai negara berdaulat dan merdeka.
“Secara pribadi saya mendukung penuh konsep dua negara untuk mengatasi konflik ini. Two state solution. Dalam arti Palestina menjadi negara merdeka, berdaulat, berdampingan dengan Israel,” kata SBY dalam program Special Interview CNN Indonesia Tv, Sabtu (11/5/2024).
SBY menyadari solusi ini memang tidak mudah. Hal itu disebabkan di Palestina dan Israel masih ada kelompok-kelompok yang tak setuju dengan solusi itu. Di Israel, ada kelompok yang hanya ingin negara bernama Israel, sedangkan Palestina hanya menjadi bagian kecil.
Sementara itu, ada kelompok di Palestina yang tidak mau menerima keberadaan Israel sama sekali. “Saya mengerti, tetapi tidak berarti tidak ada harapan. Saya menilai harus ada upaya dari semua pihak untuk meyakinkan kelompok-kelompok di Israel maupun Palestina untuk menerima two state solution ini,” ujarnya.
Menurut SBY, Indonesia bisa mengambil peran penting. Salah satunya bicara dari hati ke hati dengan Palestina untuk menerima solusi itu. Selain itu, Indonesia harus terus berjuang memerdekakan Palestina di forum-forum internasional.
“Kalau Indonesia sungguh-sungguh, semua ikhtiar mesti kita lakukan. Diplomasi harus tough, diplomasi yang tangguh sambil memberikan Solusi,” ucap SBY yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat sekaligus inisiator. (net/moe/smr)