Video yang memperlihatkan seorang emak-emak berdiri sambil membawa spanduk direbut seorang pria saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke sebuah pasar di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera utara (Sumut) Jumat (15/3/2024) menjadi viral di media sosial X pada Sabtu (16/3/2024).
semarak.co-Video yang semula diunggah akun X @rambe_tina48751 itu membuatkan narasinya bahwa emak-emak itu hanya menyuarakan aspirasinya karena keberadaan perusahaan PT PPSP telah mengganggu lingkungan masyarakat.
“Pak Jokowi kami hanya ingin hidup sehat! Dan anak-anak bisa kembali bersekolah. Pak Jokowi tolong kami,” tulis akun X @rambe_tina48751 dilansir heloindonesia.com – Minggu, 17 Maret 2024.
Dalam video itu terlihat sekumpulan emak-emak di pasar yang dikunjungi Jokowi. Saat itu, ramai dan riuh di dalam pasar dari para pedagang dan emak-emak menyambut kedatangan orang nomor satu di RI.
Tak lama kemudian, seorang emak-emak berjilbab dan berbaju biru muda naik ke atas meja sambil mengangkat spanduk bertuliskan “Kami Mau Sehat Tidak Dicemari PT PSPP”. Aksinya mengundang perhatian orang-orang di sekitar pasar itu, sebagian mendukungnya.
Tak lama kemudian, seorang yang diduga aparat keamanan berbaju merah ikut naik ke atas meja lalu merebut spanduk kecil emak-emak itu. Si emak-emak berusaha bertahan untuk tetap berdiri di posisinya. Pria itu pun sekuat tenaga menarik paksa spanduk itu.
“Viralkan…viralkan. Ini wajahnya,” kata sebagian warga sambil menyorotkan HP ke arah muka pria yang merebut spanduk emak-emak tersebut.
Sang pria pun berhasil merebut spanduk itu berusaha keluar dari kerumunan dan berjalan cepat ke arah belakang sambil disoraki para emak-emak dan pedagang. Video itu pun direplay Sutan Mangara Mandailing pemilik akun @sutanmangara pada Sabtu (16/3/2024).
“Kegigihan Emak Emak Warga Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara, Kab Labuhanbatu memperjuangkan lingkungannya dari aktivitas pabrik kelapa sawit yang tiba tiba hadir di tengah pemukiman masyarakat,” utas Sutan Mangara.
Menurutnya, beroperasinya perusahaan tersebut menimbulkan asap pekat yang menyebar ke sekolah dan warga. Dari penelusuran redaksi, aksi emak-emak tersebut terkait dengan penolakan terhadap keberadaan pabrik kelapa sawit PT Pulo Padang Sawit Permai (PT PPSP).
Penolakan itu telah dilakukan masyarakat setempat sejak tahun 2017 silam. Penolakan tersebut dilakukan masyarakat karena keberadaan pabrik yang berada di wilayah pemukiman dan berbatasan langsung dengan sarana pendidikan dan ibadah.
Masyarakat menilai keberadaan pabrik akan berdampak negatif dalam jangka panjang terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat terutama yang berada di sekitar pabrik. Bahkan, kasus ini sudah menjadi sengketa dengan masyarakat Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.
Masyarakat pun sudah melakukan gugatan perkara pada tahun 2022 dengan nomor perkara 68/Pdt.G/2022/PN Rap. Dengan terdaftarnya gugatan ini, maka persoalan pabrik telah resmi sebagai sengketa hukum antara masyarakat Pulo Padang yang menolak pabrik dengan PT. Pulo Padang Sawit Permai (PT. PPSP).
Video viral yang salah satunya menjadi pesan berantai di media sosial (medsos) WhatsApp (WA) grup. Kemudian dilengkapi dengan caption atau postingan komen. “Cara² intimidasi dan membungkam suara rakyat dgn kasar seperti ini oleh Rezim dajjal monster Jokowi akan dilanjut 02, mungkin lebih kasar lagi!” demikian salah satu bunyi post menyertai video itu. (net/hel/smr)
sumber: WAGroup (postMinggu17/3/2024/yanieyeyen)