by Faizal Assegaf *)
semarak.co-Seruan Anies Baswedan mewakili aspirasi seluruh rakyat. Mengutuk Israel dan mendesak membuka jalur bantuan ke Gaza. Rezim Jokowi sebaliknya, terlibat ekspor-impor dengan Israel. Jokowi melalui Menlu Retno mondar-mandir PBB seolah sibuk dan peduli atas penindasan bangsa Palestina.
Hanya drama diplomasi asbun (asal bunyi), modus politik tipu muslihat. Rakyat di seluruh dunia, termasuk Indonesia sangat marah dan memboikot produk-produk Israel. Ironinya rezim Jokowi terlibat mengais faedah dari kerjasama terselubung dengan Israel.
Dalam 4 tahun terakhir, total impor dari Israel ke Indonesia selama Januari hingga September 2023 sebesar US$14,4 juta. Di antaranya, impor mesin, peralatan mekanis, dll. Impor dari Israel ke Indonesia sejak 2020, yakni US$ 56,5 juta, pada 2021 sebanyak US$26,5 juta, dan pada 2022 mencapai US$47,8 juta.
Membuktikan bahwa rezim Jokowi inkonsisten dan hipokrit. Pidato Menlu Retno bela Palestina di PBB hanya omong kosong alias pembohong besar. Terlihat dari kebijakan ekspor-impor rezim Jokowi dengan Israel. Watak kebohongan Jokowi sulit dipungkiri.
Walhasil, peran dan eksistensi negara terkesan dikendalikan oleh agen zionis global. Tak heran, sikap rezim Jokowi seolah tampil membela Palestina. Namun faktanya sangat bertolak belakang. Kehadiran Anies di tengah pertemuan massa dalam jumlah besar di Monas meruntuhkan kemunafikan rezim Jokowi.
Solidaritas rakyat terbangun secara mandiri dan dan tulus membela Palestina. Orasi Anies memantik kesadaran bangsa Indonesia melawan kebiadaban Israel. Suara dari lubuk hati, merekatkan kebersamaan rakyat. Mengobarkan spirit keadilan bagi Palestina. Allahu Akbar. Rakyat butuh pemimpin jujur, bukan rezim munafik! AMIN
*) kritikus
sumber: kompaknews.com, 5 November 2023 di WAGroup AMIN (ABW 2) (postSenin6/11/2023/)