Oleh Achmad Marzoeki *)
semarak.co-Ketika Anies Rasyid Baswedan terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2017, suara minor tentang Anies yang keturunan Arab mulai berhembus. Terlebih ketika nama Anies mulai menguat sebagai salah satu kandidat calon presiden (capres), suara nyinyir sebagai keturunan Arab makin kencang.
Itu masih ditambah dengan penyematan sebutan Bapak Politik Identitas. Yang menyematkan sendiri, mungkin tidak menyadari tengah menggunakan politik identitas dalam melakukan kampanye negatif terhadap Anies Rasyid Baswedan sebagai keturunan Arab.
Kalau bergabung dengan group-group WhatsApp penentang Anies Rasyid Baswedan, bakalan ngeri membaca olok-olokkanya. Orang-orang, khususnya yang masih ber-KTP Islam, merasa leluasa mengolok-olok Anies Rasyid Baswedan, karena Baswedan bukan nama keluarga yang merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW.
Berbeda dengan keturunan Arab yang menggunakan nama keluarga Habib, Sayyid atau Syarif, orang Islam akan lebih hati-hati kalau ingin mengolok-olok. Rupanya di Indonesia bukan hanya Anies Rasyid Baswedan saja, keturunan Arab yang sedang naik daun.
Pada Ahad, 8 Oktober 2023, dari Spokane, Amerika Serikat, orang Indonesia keturunan Arab lainnya naik daun di bidang lain, yakni olah raga badminton atau bulu tangkis. Alwi Farhan Alhasny, mencatatkan diri sebagai pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia pertama yang berhasil menjadi Juara Dunia Junior.
Sejak pertama kali digelar di Jakarta tahun 1992 sampai tahun 2023 di Spokane, Amerika Serikat, belum ada pebulu tangkis Indonesia yang berhasil menjadi Juara Dunia Junior tunggal putra.
Berbeda dengan Anies Rasyid Baswedan, tak banyak yang memperbincangkan Alwi Farhan Alhasny sebagai keturunan Arab. Apalagi bisa berprestasi di dunia badminton yang di Indonesia sebelumnya banyak didominasi keturunan Tionghoa.
Pekan lalu ada lagi keturunan Arab yang naik daun, kali ini di bidang musik. Nadhif Basalamah pelantun lagu ‘Penjaga Hati’, yang pekan lalu melejit ke peringkat ketiga Lagu Teratas Indonesia pada aplikasi Spotify.
Pekan ini dan beberapa pekan ke depan masih mungkin ada keturunan Arab lain naik daun di bidang lainnya yang bisa jadi di luar perkiraan publik. Seseorang bisa naik daun, populer, tentu karena ada sesuatu yang dilakukannya. Dan sudah tentu apa yang dilakukan itu juga bisa menuai pro-kontra.
Karena itu kurang elok rasanya menjadikan keturunan sebagai bahan olok-olok. Bukankah tidak ada orang yang bisa memilih dari keluarga mana ia dilahirkan. Orang hanya bisa memilih, tindakan apa yang akan dilakukan di masa hidupnya.
Allah SWT mengingatkan, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13)
*) Kang Juki, jemaah Masjid Agung Kauman, Kebumen.
sumber: inikebumen.com – Sabtu, 21 Oktober 2023 | 06:00 WIB di WAGroup Ajang Diskusi (postSabtu21/10/2023/ahmad)