Oleh Tere Liye *
semarak.co-Tahun 2013, Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC. Itu juga salah satu pertemuan top di dunia. Putin, Jinping, dll berdatangan ke Bali. SBY tersenyum sumringah. Habis ratusan miliar utk pertemuan ini (diluar biaya poles sana, poles sini kayak sekarang). Kebetulan tempatnya sama, Bali juga.
Acara tsb dipuji2 seluruh pemimpin dunia. Tahun 2014. SBY lengser. Mewariskan utang 2.600 trilyun. Dengan GDP atau pendapatan per kapita USD3.200 (data tradingeconomics). Waktu itu sy menulis: Indonesia tdk akan berubah jika hanya itu-itu saja pemimpinnya. Hanya giliran orang-orang itu saja.
Well, begitulah. Waktu berlalu cepat. Tahun 2022, hari ini, Indonesia jadi tuan rumah G20 (giliran). Dipuji-puji pemimpin dunia. Berapa GDP per kapita terakhir? Hanya USD3.800-an (data tradingeconomics). 8 tahun berlalu, tdk ada perubahan signifikan.
Sementara Vietnam, Filipina, terus menanjak, kalau trennya sama, 2034, boleh jadi kita ditinggalkan Vietnam dan Filipina. Dan semakin tertinggal dibanding Singapura, Malaysia, Thailand. Dan 2024, btw, utang Indonesia mungkin jadi 8000-9000 triliun.
Kalian tidak ingat hal-hal ini? Saya bantu ingatkan dgn posting screenshot, foto2. Saya ingat. Karena saya penulis. Pernah menulisnya, maka tulisan-tulisan itu bagai dibekukan. Sampai bertemu tahun 2034. Kalau umur panjang, semoga kalian akhirnya ikut ingat.
Indonesia ini stuck! Seriusan. Kita memang sibuk kerja kerja kerja, tapi dari sisi pendapatan per kapita kita semakin tertinggal dari tetangga sebelah. Dan telah dan terus disalip oleh tetangga yg 10-20 tahun lalu lebih miskin dibanding kita. Kenapa? Karena sejatinya elit-elit di atas sana hanya gantian tok.
Mereka tdk pernah mengatasi penyakit serius negeri ini: penegakan hukum, menghabisi koruptor. Elit-elit di atas sana sih tambah kaya, pengusaha-pengusaha, mereka masuk top orang-orang kaya dunia. Tapi rakyatnya? Mereka hidup dgn UMP 2 jutaan sebulan. Mau nonton konser Black Pink tiket VIP saja mereka harus nabung 1,5 bulan.
*) penulis novel Negeri Para Bedebah
**) bantahlah tulisan ini dgn data, fakta. jangan pakai perasaan. pendapatan per kapita adalah cara paling cepat, paling mudah melihat suatu negara maju atau tidak, meroket atau tidak.
16 Nov 2022
sumber: WAGroup Relawan Pengusaha Anies (postSabtu19/11/2022/)
