PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kredit UMKM 12,5% secra tahunan atau year on year (yoy) dari Rp57,7 triliun menjadi Rp64,9 triliun per Juni 2022. Bank Mandiri masih optimistis UMKM memiliki prospek yang masih cukup besar dimana bisa dilihat pada semester I 2022 bisa tumbuh 12,57%. Dimana Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor yang kualitas kreditnya masih baik, yaitu sektor horeka dan pertanian.
semarak.co-Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto memproyeksikan kredit UMKM bisa tumbuh 12% hingga 13% di penghujung 2022. Ini seiring upaya Bank Mandiri berusaha untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis di segmen retail yang akan ditopang segmen kecil dan menengah, payroll loan, dan kredit konsumsi.
Adapun SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menyatakan pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri sebagian besar penyaluran kreditnya berada di pulau Jawa serta didominasi sektor horeka dan sektor pertanian & kehutanan.
“Namun demikian, BMRI terus berupaya meningkatkan penyaluran ke seluruh wilayah dan sektor industri dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,” ujar Josephus kepada Kontan.co.id pada Jumat (19/8/2022) dilansir kontan.co.id/Minggu, 21 Agustus 2022/16:03 WIB.
Bank Mandiri, kata Josephus, terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM, dengan tetap menjaga kualitas kredit dimana kami sudah mempersiapkan strategi bisnis yang berfokus pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah.
“Juga sinergi dari seluruh segmen bisnis melalui peningkatan dan optimalisasi value Chain melalui koordinasi kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan fintech maupun e-commerce,” imbuhnya.
Di bagian lain, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan Bank Mandiri berharap dapat memberikan kontribusi optimal bagi negara, sejalan dengan target dividen BUMN Rp44,06 triliun dividen pada 2023. Besaran dividen akan mempertimbangkan dan memperhatikan likuiditas serta permodalan perseroan dalam pengembangan bisnis.
“Hal ini juga termasuk pemenuhan ketentuan yang ditetapkan regulator. Besaran dividen tersebut akan ditetapkan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Kinerja BMRI mencatatkan pertumbuhan yang positif hingga pertengahan tahun 2022,” ujar Rudi kepada Bisnis dikutip pada Senin (22/8/2022).
BMRI mampu mencatat pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri sebesar 10,7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal II/2022. Secara konsolidasi, BMRI merealisasikan pertumbuhan kredit hingga 12,2 persen atau sekitar Rp1,38 triliun.
Pertumbuhan kredit juga diimbangi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 12,76% atau senilai Rp1,31 triliun secara yoy pada kuartal II/2022. “Lewat pencapaian tersebut Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia,” ujar Rudi.
Atas pencapaian tersebut, BMRI mampu membukukan laba bersih konsolidasi hingga Rp20,2 triliun atau tumbuh 61,7 persen secara yoy per triwulan II/2022. Rudi lantas menyebut BMRI akan berupaya menjaga rasio profitabilitas perseroan dan mendorong pertumbuhan bisnis secara sehat dan berkelanjutan.
Rudi juga menyebut BMRI telah merealisasikan komitmen dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui setoran dividen. Dalam lima tahun terakhir, BMRI mencatat setoran dividen kepada negara yang secara akumulasi mencapai Rp37,1 triliun dari anggaran tahun lalu sebesar Rp8,75 triliun. “Karena itu kami berharap pada tahun anggaran ini dapat kembali memberi kontribusi yang optimal,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dari dividen dapat mencapai Rp44,06 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 9,1 persen dibandingkan outlook 2022. (net/kon/bis/smr-03)
sumber: kontan.co.id/finansial.bisnis.com