Oleh Abdurrahman Imbang Djaja Chairul *
semarak.co-Tahun 2019 saya dipertemukan oleh Mas Suko Sudarso politikus senior dengan Anthony Budiawan, seorang ahli ekonomi lulusan Belanda. Beliau sangat percaya diri dan selalu bicara dengan data lengkap. Jadi jika beliau bilang DATANYA LBP BODONG, saya percaya yang dikatakannya benar.
Kasihan LBP, kalau yang bicara Rizal Ramli atau Faisal Basri masih banyak yg ragu. Tapi Anthony Budiawan yang sangat kredibel beda dengan musuh2 politiknya rezim Jokowi, jadi akan banyak investor asing yang akan kabur dari proyek IKN (ibu kota nusantara).
Dampak negatifnya adalah kepercayaan dunia usaha pada rezim Jokowi akan ikut tergerus. Kalau sampai proyek IKN tidak maju2 sampai 2024, maka bisa dipastikan pemindahan IKN akan gagal. Presiden baru yang diwarisi banyak masalah di bidang ekonomi akan menghitung ulang kemampuan keuangan negara.
Para investor juga berhitung, situasi politik dan ekonomi di zaman presiden baru nanti sangat beda dengan zaman Jokowi saat ini. Jika orang sekaliber Anthony Budiawan menyatakan INDONESIA DIJURANG KEHANCURAN, maka INSYA ALLAH kita tinggal tunggu saja saat kehancuran itu tiba.
*) penulis adalah pendiri RVI-IBC
Mengutip konfrontasi- Minggu, 13 Maret 2022/Klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait dukungan Arab Saudi terhadap pembangunan Ibu kota negara (IKN) baru mendapat kritikan. Luhut dinilai tidak memiliki kapasitas membangun Indonesia.
Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan mengatakan, Luhut tidak memiliki kapasitas dan nampak berkhayal dalam menjalankan agenda pembanguanan. Ia juga menyebut Luhut kerap menggunakan data bodong yang justru menjerumuskan Indonesia di ambang kehancuran.
“Tidak kapasitas, berkhayal tinggi, data bodong semua. Indonesia di jurang kehancuran,” demikian cuitan Anthony dalam laman Twitter pribadinya, Minggu (13/3/2022) seperti dikutip laman konfrontasi dari rmol.
Anthony kemudian mengungkapkan sebuah fakta, saat Luhut berbicara banyak terkait investasi IKN melalui Lembaga pengelila Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang terjadi justru Softbank mundur dari rencana investasi di IKN. “Bagaimana SWF, Lembaga Pengelola Investasi? Bicara besar, hasil masih nihil. Softbank lari. Saudi Arabia dikejar, mau investasi di IKN? Rakyat mau dibodohi lagi?” kritik terbuka Anthony.
Beberapa hari lalu, seraya mengunggah foto bersama putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud, Menko Marvest Luhut mengklaim bahwa Arab Saudi tertarik untuk menggarap sejumlah proyek di Indonesia. Salah satunya, pembangunan IKN.
Bahkan Luhut menyatakan pihak Arab Saudi dalam waktu dekat akan datang ke Indonesia untuk membicarakan teknis investasinya. Sementara dari pihak Indonesia, Luhut mengaku Presiden Jokowi sudah setuju untuk membentuk tim khusus menindaklanjuti peluang kerja sama dengan Arab Saudi. (net/rmo/kon/smr)
sumber: WAGROUP PAMEKASAN GERBANG SALAM (postSelasa15/3/2022/rwrln)