Dinilai dari Posisi Aset, BSI Didaulat sebagai The Strongest Islamic Bank 2021

Dalam tangkapan layar monitor aplikasi video conference Direktur Utama BSI Hery Gunardi menerima penghargaan The Strongest Islamic Bank 2021 secara virtual melalui link zoom di Jakarta, Kamis (11/11/2021). Foto: humas BSI

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) didaulat sebagai The Strongest Islamic Bank 2021. Penghargaan ini didasari berbagai kriteria, di antaranya kapasitas dan kualitas aset, kinerja perseroan serta dukungan dari sisi layanan dan jaringan yang tersebar lebih dari 1300 cabang di seluruh Indonesia.

semarak.co-Beberapa aspek yang dinilai yakni posisi aset BSI per September 2021 menjadi Rp251,05 triliun atau naik sekitar 10,15% yoy dari Rp227,92 triliun dengan perolehan laba mencapai Rp2,26 triliun, naik 37,01 % secara tahunan atau year on year (YoY).

Bacaan Lainnya

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan langkah tersebut adalah bukti kesiapan pihaknya untuk membuka pasar di tataran global. BSI ingin memaksimalkan peluang bisnis dari potensi besar pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal.

“Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” ujar Hery seperti dirilis humas melalui WAGroup Media BSI, Kamis sore (11/11/2021).

Penghargaan tersebut menjadi spirit BSI sebagai bank syariah dengan posisi 7 terbesar di Indonesia dari sisi aset untuk optimistis bergerak maju ke kancah global sebagai pemain utama bank syariah pertama di Kawasan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini sejalan pemberian izin kepada BSI terkait letter of incorporation dari Dubai International Financial Center (DIFC).

“Kami juga berterima kasih kepada seluruh nasabah dan stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Syariah Indonesia. Tentunya penghargaan ini memacu kami untuk selalu berinovasi dan bertransformasi memberikan kinerja dan layanan yang lebih baik,” lanjut Hery lagi.

Berdasarkan hasil riset cnbc Indonesia, Dengan permodalan dan aset yang kian membesar, perseroan pun berpeluang menggarap pasar bank syariah di Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar dunia.

Kue pasar perbankan syariah yang baru sebesar 10% dari industri perbankan konvensional juga berpeluang digarap lebih cepat lagi. Namun, merger bank syariah ini bukan hanya persoalan menggarap pasar nasional saja.

Ada hal yang lebih penting dari sekadar menjadi jago kandang, yakni membawa Bank Syariah Indonesia ke level playing field internasional, guna menarik potensi keuangan dan investasi syariah di dunia.

Catatan Tim Riset CNBC Indonesia menyebut kehadiran BSI memperkuat posisi Indonesia di kancah persaingan keuangan syariah dunia. Jika sebelumnya Indonesia tidak mampu mendekati posisi 20 besar bank syariah terbesar dunia, dengan BSM hanya di posisi 34 terbesar dunia (sebelum merger), maka tahun ini peta telah berubah drastis.

BSI kini menjelma menjadi raksasa baru bank syariah dunia dan berada di posisi 21 terbesar sedunia dari sisi aset (per Juni 2021). Dengan aset setara US$17,3 miliar, BSI mengekor Public Islamic Bank asal Malaysia yang asetnya sebesar US$ 17,8 miliar. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *