Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kemitraan strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). PBNU pun mendukung penuh BAZNAS dalam mengelola perzakatan nasional dan menggencarkan Gerakan Cinta Zakat seperti diamanahkan Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin.
semarak.co-Hal itu mengemuka dalam kunjungan silaturahim Pimpinan BAZNAS ke Kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2021). Rombongan dipimpin Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad, disambut Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, dan pimpinan PBNU lainnya.
Hadir Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Zainulbahar Noor, M. Nadratuzzaman Hosen, Saidah Sakwan, Rizaludin Kurniawan, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, KH Achmad Sudrajat, Dirut Baznas M Arifin Purwakananta, Sekretaris Baznas Jaja Jaelani, Direktur Operasi dan Plt Direktur Pendistribusian Pendayagunaan, Wahyu TT Kuncahyo.
Ketua BAZNAS, Prof. KH. Noor Achmad mengatakan, kunjungan silaturahmi ini juga dalam rangka menjaga sinergitas dan soliditas yang selama ini sudah terjalin antara BAZNAS dan Nahdlatul Ulama.
“Kami selaku Pimpinan BAZNAS yang baru, mendapatkan kesempatan untuk menghadap ke beliau selaku pimpinan, Ketum PBNU. Kami berguru, mohon doa restu dan dukungan untuk menjalankan amanah sebagai pimpinan,” kata Prof KH Noor yang dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (24/2/2021).
Sebagai pengelola zakat nasional, tambah Prof. Noor Achmad, secara formal penting bagi BAZNAS untuk berkunjung ke PBNU sebagai salah satu ormas Muslim terbesar di negeri ini. “Tujuannya untuk mensinergikan program-program yang akan kami jalankan ke depan,” kata Ketua BAZNAS.
Selama ini hubungan BAZNAS dan PBNU sudah berjalan baik. KH. Noor Achmad berharap dukungan PBNU sebagai salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia terhadap program-program yang ke depan akan dijalankan BAZNAS.
“BAZNAS bertanggung jawab dalam pengelolaan zakat secara nasional di Indonesia. Dengan PBNU, kita menjalin kemitraan strategis untuk terus menyemaikan Gerakan Cinta Zakat,” katanya.
Di antaranya, papar dia, BAZNAS akan merealisasikan program pemberdayaan ekonomi umat melalui Z-Mart, layanan kesehatan dengan membangun Rumah Sehat BAZNAS dan juga program beasiswa akan bekerja sama dengan PBNU.
Ketua BAZNAS menilai, PBNU merupakan mitra yang sangat strategis dan merupakan pilihan yang tepat bagi BAZNAS untuk bekerja sama dalam mendukung dan mewujudkan program-program pemerintah.
“Meningkatkan hubungan sinergi dalam melaksanakan program-program BAZNAS, seperti beasiswa, program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi umat dan sebagainya,” imbuhnya.
Karena memang ke depan BAZNAS tak mungkin bekerja tanpa dukungan partisipasi masyarakat. Karena itu, dalam kesempatan ini kami sangat berterima kasih. Ketua Umum PBNU memberikan dukungan penuh kepada BAZNAS untuk melaksanakan program-programnya,” ucapnya.
BAZNAS, lanjut dia, bertekad menjadi pilihan pertama pembayar zakat dan lembaga utama menyejahterakan umat. “Sehingga kami perlu bantuan ormas-ormas dan saya kira tepat sekali jika PBNU berkenan bersama-sama BAZNAS mengentaskan kemiskinan, membantu beasiswa atau membantu para guru dan lain sebagainya,” ucapnya.
Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siradj mengapresiasi ajakan kerja sama dan kemitraaan strategis yang diinisiasi BAZNAS. PBNU berkomitmen mendukung program-program yang disinergikan.
“Saya kira ini terobosan yang sangat baik. Kami sangat mendukung program-program yang dilaksanakan dan terpenting untuk kepentingan dan memberdayakan umat melalui zakat,” ujar KH. Said Aqil.
Tujuan utama berorganisasi, kata Said Aqil, adalah mewujudkan tiga agenda penting. Pertama, pengentasan kemiskinan, kedua membangun SDM yang berkualitas melalui beasiswa, program pendidikan, layanan kesehatan, meningkatkan taraf perekonomian rakyat dan ketiga membangun masyarakat yang shaleh.
“Dengan niat yang baik dan tulus ikhlas, saya yakin terutama karena kepercayaan masyarakat yang tinggi, orang yang menitipkan zakatnya ke BAZNAS dan mereka puas, mustahik tepat sasaran, maka BAZNAS akan semakin besar dan menjadi pilihan utama bagi orang untuk berzakat,” tutur KH Said Aqil.
Zakat, kata dia, harus bisa menjadi sarana untuk mencegah kemaksiatan dan menyerukan kebaikan tapi tidak bertentangan dengan syariat dan perundang-undangan yang berlaku. (smr)