Presiden AS Joe Biden Harus Bayar Rp2,8 Triliun Setelah Jadi Anggota WHO Kembali

Logo World Health Organization (WHO). foto: cnbcindonesia.com

Amerika Serikat (AS) mengaku akan segera membayar USD200 juta atau setara sekitar Rp2,8 triliun ke Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Ini akan dilakukan akhir Februari 2021 ini, setelah pembatalan rencana keluar dari lembaga PBB yang sebelumnya dicetuskan Presiden Donald Trump.

semarak.co-Menteri luar Negeri Anthony Blinken menyebut angka itu adalah komitmen AS kepada WHO sebagai donor terbesar. Sejak dipimpin Presiden Joe Biden, AS berkomitmen kembali ke badan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kunci dalam memenuhi keuangan kami sebagai anggota WHO,” tegas Blinken saat sesi virtual Dewan Keamanan PBB terhadap Covid-19, dikutip dari AFP, Kamis (18/2/2021) yang dilansir CNBC Indonesia, Kamis (18 February 2021 14:30).

AS, kata dia, juga akan bekerja sebagai mitra untuk mengatasi tantangan global pandemi. Menurutnya, Paman Sam juga akan memberi dukungan finansial yang signiifikan ke program Covax, yang berupaya membagikan vaksin secara adil termasuk ke negara berkembang dan miskin.

WHO menyambut baik pengumuman Blinken. Lembaga itu mengatakan dana AS akan mendukung tujuan badan untuk meningkatkan kesejahteraan miliaran orang di 2023. “Tidak hanya pandemi Covid-19 tapi juga keadaan darurat lain,” kata WHO.

Seperti diberitakan, di 2020, Trump mengumumkan pengunduran diri AS dari keanggotan WHO. Trump menilai WHO bias ke China dan tidak melakukan banyak hal untuk menghentikan penyebaran corona dan terkait asal usul dari Wuhan China.

Biden yang menjabat 20 Januari 2021 membatalkan keputusan tersebut. Namun Biden menekan China untuk terbuka kepada WHO terutama soal asal usul virus corona yang pertama kali mewabah di negara itu tahun 2019.

“Semua negara harus menyediakan semua data dari hari-hari awal wabah. Dan ke depan, semua negara harus berpartisipasi dalam proses yang transparan dan kuat untuk mencegah dan menanggapi keadaan darurat kesehatan sehingga dunia belajar sebanyak mungkin, secepat mungkin,” terangnya.

Berdasarkan data Worldometers, ada 110 juta warga dunia yang telah terinfeksi corona, dengan 2,4 juta kematian. Sementara kasus sembuh sebanyak 85 juta.AS memimpin klasemen dengan 28 juta warga telah terinfeksi, dengan 502 kematian. Disusul India (10,9 juta), Brasil (9,9 juta), Rusia (4,1 juta) dan Inggris (4 juta). (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *