Rombongan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) melanjutkan perjalanan untuk menyelidiki asal-usul virus Corona (Covid-19). Kali ini mereka mendatangi laboratorium di kota Wuhan China yang banyak memunculkan spekulasi menjadi pusat berpindahnya virus tersebut ke manusia.
semarak.co-Tim peneliti WHO tiba di Institut Virologi Wuhan, pagi tadi Rabu (3/2/2021). Laboratorium ini merupakan lab dengan teknologi tinggi yang menjadi rumah untuk mempelajari berbagai penyakit menular di dunia.
“Kami menantikan hari yang sangat produktif dan akan menanyakan semua pertanyaan yang kami tahu perlu ditanyakan,” kata Peter Daszak, ahli ilmu hewan asal New York yang menjadi bagian tim peneliti WHO dan The Lancet seperti dilansir dari Bloomberg oleh okezone.com, Rabu (3/2/2021).
Dalam sepekan terakhir, tim peneliti juga mengunjungi pasar ikan Huanan, tempat dengan kasus infeksi yang pertama kali muncul. Selain itu, tim WHO juga mendatangi dua rumah sakit besar di Wuhan yang merawat pasien pada masa belum diketahuinya virus, dan pusat penyakit hewan.
Inspeksi institut virologi Wuhan yang melakukan penelitian penyakit berbahaya di dunia, akan menjadi salah satu perhentian yang paling banyak dinantikan dalam penyelidikan tim tentang asal-usul pandemi Covid-19.
Misi sensitif ini, yang telah ditunda China sepanjang tahun pertama pandemic Covid-19, memiliki kewenangan untuk mengeksplorasi bagaimana virus berpindah dari hewan ke manusia.
Para ilmuwan memperkirakan Covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan dan telah membunuh lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia berasal dari kelelawar dan dapat ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.
Namun sejauh ini belum ada jawaban pasti terkait dugaan tersebut. Ada spekulasi di awal pandemi bahwa virus tersebut bisa saja bocor secara tidak sengaja dari laboratorium biosafety di Wuhan, meskipun tidak ada bukti yang mendukung teori itu.
Saat itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan para pendukungnya memanfaatkan rumor itu dan memperkuatnya dengan teori konspirasi bahwa China dengan sengaja membocorkan virus tersebut.
Dilansir Channel News Asia, pembaca berita stasiun televisi pemerintah CGTN mengatakan tim WHO akan mengunjungi laboratorium biosafety nasional dan bertukar pikiran dengan para ahli dari institut tersebut mengenai pekerjaan sehari-hari mereka, kerja sama ilmiah internasional, upaya anti-epidemi, dan kontribusi.
China menuai kritik di dalam dan luar negeri karena meremehkan wabah awal dan menyembunyikan informasi ketika wabah pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.
Pada Selasa (2/2/2021), anggota tim WHO Peter Daszak mengatakan kepada wartawan bahwa misi itu berjalan dengan sangat baik karena timnya dibawa ke pusat pengendalian penyakit hewan.
China juga bertekad untuk fokus pada pemulihannya dari wabah. Pada Sabtu (30/1/2021), tim WHO mengunjungi pameran propaganda merayakan pemulihan China dari pandemi di Wuhan.
Pada Minggu, tim berkunjung ke pasar di Wuhan di mana salah satu kelompok infeksi pertama yang dilaporkan muncul lebih dari setahun yang lalu. Di Twitter, Daszak menyebut pasar itu sebagai pemberhentian kritis.
Sebelumnya, Donald Trump saat masih menjabat Presiden AS terus mengungkapkan pernyataan kritis terhadap pengelolaan wabah di China. Dia menghubungkan virus ke kecelakaan laboratorium Wuhan sehingga mengancam tarif perdagangan baru dengan Beijing.
Namun, hal itu ditampik China dan menyebut AS hanya sedang berusaha mengalihkan perhatian dari pandangan dunia terhadap buruknya penanganan wabah di negaranya. (net/smr)