Kongres Beasiswa Indonesia yang Digelar ISC dan Baznas Hasilkan Tujuh Resolusi

Baznas bersama ISC menggelar Kongres Beasiswa Indonesia ke-I yang disiarkan secara daring (dalam jaringan) atau online melalui YouTube BaznasTV, pada 20-21 Januari 2021. Foto: humas Baznas

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Indonesia Scholarship Center (ISC) menggelar Kongres Beasiswa Indonesia ke-I yang disiarkan secara daring (dalam jaringan) atau online melalui YouTube BaznasTV, pada 20-21 Januari 2021.

semarak.co-Program kerja kolaborasi ISC bersama Lembaga Beasiswa Baznas didukung Semua Murid Semua Guru (SMSG), Pemimpin.ID, dan Paragon Technology & Innovation ini merupakan wadah pertemuan para lembaga pengelola beasiswa dari semua instansi.

Bacaan Lainnya

Bbaik lembaga pemerintah, luar negeri, perusahaan, maupun yayasan yang akan dijalankan setiap tahunnya. Acara ini menghasilkan tujuh resolusi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui beasiswa.

Pertama adalah mendorong Pemerintah untuk memastikan pengelolaan beasiswa sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, perlu adanya forum-forum diskusi bersama untuk me-review dan mengevaluasi regulasi beasiswa agar sesuai konteks dan perkembangan terbaru.

Serta forum tersebut akan menjadi wajah evaluasi secara berkala terhadap proses, tahapan dan dampak beasiswa. Ketiga, pengembangan yang mengadopsi kode etik, pedoman atau standar pengelolaan beasiswa yang sudah ada.

Direktur Eksekutif Indonesia Scholarship Center Didin N. Hidayat mengatakan, keempat, terwujudnya pemerataan akses informasi beasiswa yang mampu menyentuh kalangan luas masyarakat Indonesia.

“Mulai dari Sabang sampai Merauke, dimulai dari terwujudnya pusat data beasiswa yang komprehensif, satu pintu dan bisa diakses dengan mudah oleh kalangan luas masyarakat Indonesia,” kata Didin dalam rilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis (21/1/2021).

Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakanta menambahkan, kelima terwujudnya pusat-pusat pelatihan persiapan beasiswa dan pelatihan SDM Unggul yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mempersiapkan SDM Indonesia agar siap mendaftar beasiswa.

Sehingga terciptanya pertambahan signifikan jumlah generasi muda Indonesia yang berhasil meraih mimpi menempuh studi lanjut melalui beasiswa. Keenam, terwujudnya sinergitas antara lembaga pengelola beasiswa, pemerintah pusat dan daerah, perusahaan, NGO, komunitas beasiswa dan semua pihak yang terkait dengan beasiswa.

“Terakhir, terwujudnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia terutama kontribusi dari para alumni penerima beasiswa yang mampu berkiprah di level regional, nasional dan dunia dan membangun Indonesia dari berbagai segi,” kata Arifin.

Moderator acara dan juga Direktur Kerjasama ISC Muhammad Fadhli mengajak semua pihak melalui momentum Kongres Beasiswa Indonesia ini. Mari kita semua (baik pemerintah, lembaga beasiswa, korporasi, NGO, komunitas beasiswa, dan seluruh pihak yang terkait dengan beasiswa) bergandengan tangan dan bersinergi satu sama lain.

“Sehingga tujuan kita untuk mewujudkan Sumber Daya Indonesia yang unggul melalui peran beasiswa Indonesia bisa tercapai. Indonesia Scholarship Center adalah lembaga nirlaba yang memiliki peran sebagai fasilitator kegiatan beasiswa dan katalisator optimalisasi jaringan beasiswa dunia dan Indonesia,” terang Fadhli.

ISC, kata Fadhli, memfasilitasi integrasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam bidang beasiswa di Indonesia, dengan visi membangun ekosistem beasiswa Indonesia yang bersinergi, visioner dan kontributif demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Fadhli juga memaparkan bahwa Indonesia Scholarship Center memiliki misi sebagai fasilitator dan katalisator optimalisasi jaringan beasiswa dunia dan Indonesia, Mengelola pendataan beasiswa dunia dan Indonesia yang valid, terukur dan berkesinambungan (lengkap, akuntabel dan terbarukan/up to date).

lalu Meningkatkan literasi dan pemerataan kesempatan beasiswa di Indonesia, dan terakhir Melaksanakan pelatihan SDM untuk persiapan beasiswa bagi masyarakat Indonesia.

Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB) Sri Nurhidayah mengungkapkan, dalam pemberian beasiswa Baznas menerapkan proses verifikasi yang detail, agar memastikan tepat sasaran. Sri menyebut, LBB melibatkan pihak ketiga dalam memberikan beasiswa, seperti tim dari kemahasiswaan kampus.

“Kita selalu melibatkan pihak ketiga tidak pernah sendiri. Kalau untuk Beasiswa Cendekia BAZNAS dalam negeri yang S1, kami melibatkan kemahasiswaan kampus, karena ada tiga hal yang harus betul-betul diperiksa,” imbuh Sri.

Pertama, rinci Sri, kampus memastikan anak tersebut adalah fakir miskin, memang dari keluarga yang tidak mampu. Meskipun secara umum kami telah mengecek di basis data terpadunya Kemensos namun faktual tetap dilakukan.

Kedua, lanjutdia, memastikan bahwa beasiswanya tidak rangkap. Jadi tidak boleh anak yang sudah mendapatkan, mencari lagi beasiswa. Ketiga, Sri memastikan mahasiswa tersebut bebas dari keterlibatan narkoba.

Sementara untuk di luar negeri, BAZNAS bekerja sama dengan PPMI setempat, misalnya PPMI Mesir untuk program BCB di Universitas Al Azhar Kairo. Pun dengan beasiswa di Al Bukhari International University, Malaysia, yang melibatkan pihak kampus dalam seleksi. Setelah proses seleksi, kata Sri, fokus utama adalah pembinaan.

Untuk seleksi Beasiswa Cendekia Baznas, penentuan kampus untuk dalam negeri akreditasi minimal B. Kemudian Baznas langsung kerja sama dengan dengan Rektor atau Wakil Rektor bidang kemahasiswaan kampus terkait hingga ke verifikasi.

“Kemudian kampus melakukan penilaian faktual dan penentuan penerbitan SK terbit sama untuk Beasiswa Cendekia Baznas. Selain itu, Baznas juga memiliki suatu sistem Dashboard yang berguna sebagai wadah para peserta beasiswa mencatat kegiatannya sehari-hari secara berkala,” paparnya.

Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengapresiasi inisiatif Indonesia Scholarship Congress dan Baznas menggelar kongres ini. Forum ini dinilai bisa mempererat silaturahmi sekaligus mempertemukan lebaga pengelola beasiswa di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Agus Sartono mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan fokus periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Arah pemerintahan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia unggul. “Sumber daya manusia yang kita harapkan profesional, produktif, inovatif, dan mampu bersaing, serta berkepribadian Indonesia,” ucap Agus.

Kongres Beasiswa Indonesia ke-1 hari pertama menghadirkan Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia Hamid Abidin, Deputi 2 Kemenpora H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdikbud Juniarti Duwi Lestari, Tokoh Kebijakan Publik Yanuar Nugroho, Tokoh Alumni Beasiswa Ahmad Fuadi, Ketua Mata Garuda Erbi Setiawan, dan Koordinator PPI Dunia Choirul Anam.

Hari kedua, pada Kamis (21/1/2021) menghadirkan narasumber Kepala Lembaga Beasiswa Baznas Sri Nurhidayah, Representative of Paragon Scholarship Hana Kusumawardhani, Direktur Eksekutif Rumah Kepemimpinan Adi Wahyu Adji, Study Abroad Advisor Embassy of Japan Lukman Hakim.

Lalu Kepala Divisi Pelayanan LPDP RI Ratna Prabandari, Scholarship Team Coordinator Nuffic Neso Indonesia Indy Hardono, Lead of Leadership Development Program TELADAN Tanoto Foundation Anita Kristiana, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM Prof Bramantyo Djohanoutro.

Direktur Pembinaan GTK PAUD Kemdikbud Santi Ambarrukmi, Program Leader XL Future Leaders Dwi Kartika Sari, Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Abdurrahman Usman, Education USA Advisor Muhammad Iqbal, YSEALI Coordinator Putra Aditya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *