Plus dan Minus Piala Dunia U-20 Ditunda 2 Tahun bagi Indonesia di Mata Pengamat Kesit

Kesit Budi Handoyo, Ketua PWI Jaya yang sudah dibekukan oleh PWI Pust sehingga bukan ketua lagi dan terancam dilaporkan ke polisi jika tetap menggunakan surat menyurat PWI Jaya menyusul sudah ada Plt Ketua PWI Jaya, yaitu Donny. Foto: dok semarak.co

FIFA menunda perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2021 ke 2023. Penundaan dikarenakan penularan COVID-19 masih mengancam terutama di Indonesia yang seharusnya jadi tuan rumah. Untung FIFA masih mempercayai Indonesia tetap jadi tuan rumah.

semarak.co-Pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Hadoyo mengatakan, penundaan tersebut akan dimaklumi seluruh peserta. Penundaan Piala Dunia U-20 ke tahun 2023 memang sulit dihindari mengingat situasi pandemic Covid-19 yang masih melanda dunia.

Bacaan Lainnya

“Ada kerugian dan juga keuntungan yang harus ditanggung Indonesia sebagai tuan rumah. Kerugiannya, kita batal menyaksikan event piala dunia U-20 pertama yang sejatinya akan digelar tahun depan,” kata Kesit kepada Bola.com, dilansir Sabtu (26/12/2020).

Komentator pertandingan sepak bola di beberapa stasiun televisi nasional ini mengingatkan, para pemain U-19 saat ini sebagian besar tidak mungkin membela Merah Putih di Piala Dunia U-20 2023.

“Tim Indonesia yang sudah melakukan persiapan juga mengalami kerugian karena dua tahun mendatang pemain-pemain yang sudah menjalani persiapan cukup panjang batal untuk membela merah putih mengingat usia mereka yang pada 2023 rata-rata sudah berusia di atas 20 tahun,” ungkap Kesit yang juga Sekretaris Umum PWI DKI Jakarta.

Adapun keuntungan di balik penundaan Piala Dunia U-20, nilai Kesit, dampak panitia lokal di Indonesia akan lebih punya waktu untuk menyiapkan diri dengan matang. Begitupun dengan Timnas Indonesia, mereka akan mempunyai masa persiapan yang panjang.

“PSSI punya waktu menyiapkan tim yang lebih solid lagi tanpa adanya keluhan lagi soal persiapan yang mepet. Indonesia bisa lebih matang menyiapkan penyelenggaraan ini. Karena jujur saja, sejak pandemi kinerja panitia Piala Dunia U-20 sempat diragukan kesiapannya,” paparnya.

Sempat muncul keraguan panitia tidak akan optimal, kata dia, apalagi situasi sepak bola Indonesia belum menentu karena tidak adanya kompetisi. “Buat tim Indonesia pun masih bisa melakukan persiapan lebih matang lagi,” ulasnya.

PSSI harus merancang tim yang akan diterjunkan di event ini. Tidak seharusnya keluhan mengenai persiapan tim kembali muncul. “Ada waktu yan lumayan panjang untuk menyiapkan tim ini sebaik mungkin,” katanya. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *