PT PP Incar Proyek Jalan Tol Trans Jawa dengan Nilai Investasi Ditaksir Rp7 T

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto bersama direksi lain, M Aprindy paling kiri)

PT PP mengincar tiga proyek jalan tol Trans Jawa, yakni Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Semarang-Demak, dan Jalan Tol Gempol-Mojokerto. Ketiga jalan tol tersebut telah masuk dalam tahap pra kualifikasi dan kini masih terus diproses dalam pelelangan proyek.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan, nilai investasi untuk ketiga ruas jalan tol ditaksir mencapai lebih dari Rp 7 triliun. Dimana persentase saham sebagian besar bersifat minoritas.Kontraktor pelat merah ini memang lebih memilih ruas tol di Pulau Jawa dibanding Sumatera. Alasannya, perusahaan perlu berhati-hati karena bisnis jalan tol tidak memberikan keuntungan secara instan atau dalam waktu cepat.

“Kita lagi proses bidding (lelang) di Tol Probolinggo-Banyuwangi, Semarang-Demak dan Gempol-Mojokerto. Tendernya sudah masuk PQ (pre qualification),” katanya saat ditemui pada acara buka bersama Media di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (20/6).

Hingga saat ini, PT PP ikut dalam enam konsesi pengelolan jalan tol yang total panjangnya mencapai 408,3 kilometer (km). Kepemilikan hak pengelolaan paling rendah berada di ruas tol Depok-Antasari sebesar 12,5% dengan panjang 21,5 km. “Perseroan akan terus mengembangkan bisnis jalan tol untuk menambah pendapatan berkelanjutan (recurring income) setiap bulannya. Namun, manajemen juga tidak akan asal dalam memilih ruas tol yang akan diambilnya,” ungkap Agus didampingi Direktur Gedung M Aprindy.

PT PP mengklaim nilai kontrak baru yang ditorehkan mengalami peningkatan yang berasal dari sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia hingga paruh tahun ini, sebesar Rp 20,1 triliun. Atau lebih banyak Rp 14,1 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Kontrak baru kita sampai semester I ini Rp 20,1 triliun. Itu sekitar 50% dari target semester I,” imbuh Agus.

Adapun pencapaian kontrak baru ini didominasi kontrak baru induk perseroan, sedangkan sisanya lewat anak usaha. Beberapa proyek yang berhasil diraih, terbagi atas bidang energi, yaitu Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 lanjutan Rp 1,1 triliun, runway Bandara Soekarno-Hatta Rp 658 miliar, Gedung BPJS Ketenagakerjaan di Kuningan Jakarta Selatan, senilai Rp 440 miliar, Tol Cisumdawu Rp 1,1 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 482 miliar, PLTU Meulaboh sebesar Rp 1,8 triliun, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo Rp 390 miliar, dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayou (PLTA) di Tolo, Sulawesi Selatan 72 MW Rp 375 miliar.

“Dengan perolehan kontrak baru yang meningkat cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, kami optimistis bisa menembus target perolehan kontrak baru perseroan tahun ini sebesar Rp 40,6 triliun,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *