Dukung Kebijakan Pemerintah dalam WFH, Pelni Terapkan New Normal Life

Pelni melakukan sosialisasi pencegahan virus corona di KM Ciremai, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu. Foto: humas Pelni

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) saat ini tengah mempersiapkan diri untuk penerapan kebijakan New Normal Life, setelah genap dua bulan menjalankan kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi pegawai daratnya dan pemberlakuan skema port stay bergantian bagi kapal-kapal penumpangnya dengan hanya membawa angkutan logistik.

semarak.co -Hal tersebut dilakukan guna mendukung langkah-langkah strategis pemerintah dalam menanggulangi pandemik wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Skenario yang sedang disusun ini ditujukan bagi seluruh karyawan, mitra kerja, dan para pelanggan kapal PELNI dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan digitalisasi,” terang Insan Purwarisya L. Tobing, Direktur Utama PT Pelni dalam rilis Humas Pelni, Selasa (19/5/2020).

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan, penggunaan teknologi dan digitalisasi di lingkungan perusahaan akan ditingkatkan guna meminimalisir adanya kontak fisik selama kegiatan kerja berlangsung.

Manajemen juga mulai merencanakan flexible working time bagi seluruh karyawan Pelni. Skenario new normal life diterapkan sebagai tindaklanjut atas surat dari Menteri BUMN No: S-336/MBU/05/2020 Perihal Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara, pada 15 Mei 2020.

“Manajemen kini sedang menyusun strategi serta langkah-langkah yang akan dilakukan pasca lebaran nanti untuk seluruh karyawan, terutama bagi para anak buah kapal sebagai benteng dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Selain itu, lanjut Yahya, pihaknya juga menyiapkan protokol dan langkah-langkah demi keamanan para pelanggan kapal. Dalam rangka mengantisipasi dampak Covid-19 yang dapat menjadikan perusahaan mengalami fase new normal life, Pelni melakukan langkah-langkah antisipasi untuk tetap menjaga keberlangsungan bisnis Perusahaan.

Maka, melalui Surat Keputusan Direksi, Manajemen telah membentuk tim task force penanganan Covid-19 dalam mengantisipasi fase new normal life di Pelni. “Tim task force dibentuk dengan fungsi dan tugas untuk menyusun rencana kebijakan Perusahaan dan mempersiapkan Perusahaan dalam mengantisipasi terjadinya fase new normal life di dalam Perusahaan,” jelas Insan.

Senada dengan hal tersebut, Yahya menambahkan bahwa selama menjalani fase new normal life, karyawan yang berusia di bawah 45 tahun akan diberikan izin bekerja di kantor pasca lebaran nanti. Untuk mendukung hal tersebut, Manajemen PELNI akan lebih memperketat proses pengawasan kesehatan sesuai dengan arahan Pemerintah.

“Pelaksanaan physical distancing, kewajiban penggunaan masker selama berada di wilayah lingkungan kerja, pengecekan suhu tubuh, dan menjaga kebersihan lingkungan kerja akan kami perketat dan tentunya akan kami awasi terutama pada abk dan armada kapal,” tambah Yahya.

Sebagai langkah awal, kata Yahya, Pelni telah menerapkan penjualan tiket nonmudik bagi para penumpang yang sesuai dengan persyaratan pada SE Gugus Tugas Covid-19 No 4/2020 dan SE Dirjen Hubla No. 21/2020.

Pada tahapan ini, seluruh calon penumpang yang akan menggunakan kapal Pelni diwajibkan untuk menyertakan surat keterangan sehat ataupun keterangan negatif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Surat tugas itu ditandatangani pejabat setingkat eselon 2 ataupun direksi perusahaan, lanjut dia, serta melaporkan rencana perjalanan untuk ditunjukkan pada saat pembelian tiket. Para calon penumpang juga dianjurkan untuk melakukan pembayaran secara cashless.

“Manajemen akan menjual tiket sekitar 50 persen dari kapasitas terpasang untuk menjaga jarak antar penumpang selama perjalanan (physical distancing) dan membatasi interaksi antara petugas kapal dengan penumpang,” tutup dia.

Pelni telah mengatur pembatasan akses bagi penumpang selama berada di atas kapal dan membatasi interaksi antara petugas dengan penumpang, serta mengatur protokol jaga jarak antar penumpang baik itu pada proses embarkasi, nomor bed, saat pengambilan makan, hingga proses debarkasi.

Pelni sebagai perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.

Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.

Pelni juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini Pelni mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1 kapal khusus ternak. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *