Contohnya Produsen Mukena Binaan Bank Syariah Mandiri
Menjelang Ramadhan bisnis fashion dan makanan akan menggeliat kencang. Konsumsi akan meningkat di Ramadhan sampai Idul Fitri tiba. Tidak sedikit masyarakat berburu berkah Ramadhan baik secara rohani dan duniawi. Salah satu produsen Mukena untuk sholat wanita meningkatkan kapasitas produksi enam bulan menjelang Ramadhan nanti. Produksi Mukena ini dengan berbagai motif dan bahan kain. Penerbitan model mukena terbaru, berbuah manis bagi bisnis ini.
“Bulan biasa kita produksi mukena 10 ribu pcs sedangkan high season seperti menjelang Ramadhan nanti bisa mencapai 40 ribu pcs karena permintaan tinggi,” kata Owner Tatuis, Diansyah Sukmana di Jakarta, Rabu (10/5).
Ia katakan, untuk memproduksi 40 ribu pcs mukena, pihaknya mendapatkan suntikan dana segar. Setidaknya dana tersebut mengucur dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp2,5 miliar. Sebagai salah satu nasabah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendapat pembiayaan BSM, sangat membantu ongkos produksi. “Produksi dimulai dari bahan baku, ada buruh ada proses. Nah kita beli bahan baku ke vendor itu tunai. Lalu kita mendapatkan pembiayaan dari BSM yang itu untuk menutup gap dan itu modal produksi,” jelas dia.
Ia mengakui merintis usaha mukena sejak 2009 dan 2010, dan baru mendapatkan pembiayaan perbankan syariah sejak tiga tahun terakhir. Kucuran pembiayaan ini diawali Rp400 juta pada 2014 dan 2017 mencapai Rp2,5 miliar dari BSM. Sebagai produsen mukena yang notabene produk yang digunakan Muslimah, lanjut dia, pilihan berbankan syariah kali ini BSM, adalah pilihannya.
Ia ingin mulai dari pembiayaan, produksi hingga penjualan berdasarkan syariah. Meskipun margin yang dikembalikan ke BSM mahal, namun itu masuk dalam perhitungan pengusaha karena itu dilandasi jerih payah hasil usaha bisnis.”Kita juga tidak lupa berzakat, pernah telat berzakat, berpengaruh terhadap usaha mukena,” katanya.
Dian mengungkapkan jalur pemasaran dengan bekerjasama ke para distributor dan agen. Tidak lupa, jalur market place dilakoni Tatuis. Bahkan para distributor dan agenya terlibat di satu market place atau yang dikenal e commerce. “Soal harga kita untuk level menengah mulai Rp290 ribu sampai ada yang Rp1.500.000. Kita kemas mukena dengan variasi warna,” jelas dia. (wiy)