Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah pasien wabah virus corona penyebab COVID-19 terus bertambah di Indonesia. Pasien sembuh mencapai 103 orang, tapi kasus positif menjadi 1.677 dengan kematian 157orang.
semarak.co -Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan jumlah penderita corona di Indonesia dari data tanggal, Selasa (31/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB sebanyak 149 kasus. Dengan demikian sudah tercatat 1.677 kasus positif corona.
Penambahan juga terjadi pada pasien sembuh yang diizinkan pulang sebanyak 22 orang. Total pasien sembuh dan diizinkan pulang sebanyak 103 orang. Untuk kasus kematian terjadi penambahan 21 orang, sehinggal kini total penderita yang meninggal sebanyak 157 orang.
“Kasus kematian ini adalah yang positif Covid-19. Ada penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 149 kasus. Sehingga total menjadi 1.677 orang. Saya mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa kunci keberhasilan penanggulangan COVID-19 ini ada pada kita, karena itu patuhi betul dalam menjaga jarak,” kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020).
Yurianto kembali menekankan bahwa kunci untuk memutus penularan virus corona adalah menjaga jarak dalam berkomunikasi sasial dengan siapapun. “Jarak aman adalah 2 meter. Penting kegiatan cuci tangan sebelum atau sesudah melakukan kegiatan apapun,” terangnya.
Mari putus rantai penularan virus ini dengan selalu rajin mencuci tangan, ajak Yurianto, cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun. “Harapan kita mari sama-sama jaga jarak kontak fisik tidak hanya di kantor, di luar tetapi juga di rumah,” ujar Yuri, sapaannya.
Dari data yang ada menunjukkan penularan paling banyak melalui tangan. Untuk itu ditegaskannya penting untuk rutin mencuci tangan, tidak harus selalu dengan hand sanitizer, tetapi pakai sabun juga cukup.
“Virus ini akan mudah hancur dengan deterjen atau sabun. Tinggal di rumah, tetap di rumah hindari pertemuan-pertemuan yang melibatkan banyak orang. Ini menjadi salah satu upaya dalam isolasi diri,” pintanya.
Bagi yang melakukan isolasi di rumah, lanjut dia, gunakan masker, jaga jarak meter tidak kurang dari 1 meter kemudian aktivitas makan gunakan alat sendiri, tidak makan sama-sama dengan keluarga lain.
“Kita harus tetap berada di rumah. Bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Ini merupakan cara terbaik untuk menghindari penularan. Insyallah jika kita berkomitmen dengan ini kita bisa terhindar dari penularan,” paparnya.
Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu Provinsi Aceh sebanyak lima kasus, Bali (25 kasus), Banten (152 kasus), Bangka Belitung (dua kasus), Bengkulu (satu orang), DI Yogyakarta 28 kasus), DKI Jakarta (808 kasus).
Selanjutnya di Jambi (dua kasus), Jawa Barat (220 kasus), Jawa Tengah (104 kasus), Jawa Timur (104 kasus), Kalimantan Barat (10 kasus), Kalimantan Timur (21 kasus), Kalimantan Tengah (sembilan kasus) Kalimantan Selatan (delapan kasus) dan Kalimantan Utara (dua kasus).
Kemudian di Kepulauan Riau (tujuh kasus), NTB (enam kasus), Sumatera Selatan (lima kasus), Sumatera Barat (delapan kasus), Sulawesi Utara (tiga kasus), Sumatera Utara (22 kasus), dan Sulawesi Tenggara (tiga kasus).
Adapun di Sulawesi Selatan (66 kasus), Sulawesi Tengah (dua kasus), Lampung (delapan kasus), Riau (tiga kasus), Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat (dua kasus), Papua (10 kasus), serta satu kasus positif di Sulawesi Barat. Sehingga total 32 provinsi di Indonesia telah terpapar penyakit yang disebabkan virus corona tersebut. (net/lin)