Perguruan tinggi (PT) dinilai dapat memiliki peran strategis untuk menyukseskan pertanian modern. Sementara itu, Pemerintah Indonesia dianggap telah melaksanakan berbagai program dan mempersiapkan generasi untuk menghadapi tantangan kemajuan teknologi.
semarak.co -Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah Prof Loekas Soesanto mengatakan, Hal tersebut, terkait ajakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada perguruan tinggi untuk bersinergi membangun pertanian modern.
Di antaranya, kutip Loekas, dengan mengimplementasikan ilmu pengetahuan mahasiswa untuk pembangunan pertanian sampai di tingkat desa.
“Karena itu saya sangat mendukung jika pemerintah memiliki wacana untuk memperkuat sinergitas perguruan tinggi dalam membangun pertanian modern,” kata Loekas di Purwokerto, Rabu (26/2/2020).
Menurut Prof Loekas Soesanto, pelibatan mahasiswa dalam pendampingan pertanian modern merupakan hal yang sangat tepat. “Saya sangat setuju jika mahasiswa yang sudah mendapat pembekalan dari kampus diterjunkan ke desa untuk pendampingan pertanian modern,” katanya.
Sementara itu dia juga menambahkan perlu adanya peninjauan kurikulum kampus agar memperbanyak praktik lapangan dibandingkan teori. “Masukan dari saya yakni perlunya meninjau kurikulum kampus agar lebih banyak porsi praktik di lapangan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan mahasiswa harus diajak menjadi pendorong petani modern dengan membangun pertanian menggunakan teknologi yang terus berkembang untuk diterapkan di lapangan.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya pada pembukaan diskusi publik Penguasaan dan Pengembangan Inovasi Teknologi Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional, di Auditorium Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB.
Menurut Mentan, mahasiswa dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan dengan memanfaatkan satelit dapat memonitor dan memetakan daerah yang menjadi lahan pertanian.
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) yamsul Gultom mengatakan di era revolusi Industri 4.0 dan Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program dan mempersiapkan generasi untuk menghadapi tantangan kemajuan teknologi.
“Pemerintah memiliki raod map dengan tema Making Indonesia yang menjadi strategi memasuki era digital saat ini,” ujar Syawal dalam pidatonya pada acara wisuda 910 orang mahasiswa Unimed di Medan, Rabu (26/2/2020).
Unimed sejak 2016, menurut dia juga sudah menjawab kemajuan Informasi Teknologi (IT) dengan menerapkan pembelajaran berbasis IT, pembelajaran during, pembelajaran berbasis blended learning, dan setiap mahasiswa ingin tamat harus lulus tes standar toefl dan IT.
“Melalui berbagai aktivitas akademik tersebut, kami yakin lulusan Unimed telah memiliki kompetensi dan keahlian yang cukup untuk bersaing untuk dunia kerja. Lulusan Unimed telah siap menjadi bagian generasi masa depan yang dapat memperkuat negara dalam mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju,” ujarnya.
Dengan berbagai aktvitas akademik yang dilalui di Unimed, yang telah membentuk menjadi lulusan unggul yang memiliki kompetensi, skill, dan keahlian sesuai bidang ilmu yang digeluti.
“Namun kami berharap secara personal tetap memperkuat skill yang dibutuhkan di era Industri 4.0 saat ini, yaitu Complex Problem Solving, Critikal Thingking, Creativity, People Management, Coordinating With Others, Emotional Inteligence, Judgement and Decision Making, Service Orientastion, Negotiation, dan Cognitive Flexibility,” jelas dia.
Bidang yang diperlukan berdasarkan kebutuhan SDM saat ini, terang Rektor, Teknologi Informasi, Kepemimpinan dan Social Skills, Learning Skill, dan Kemampuan berkomunikasi melalui banyak chanel.
Selain itu, kata dia, harus terus belajar dan meningkatkan ketrampilan diri untuk memahami penggunaan teknologi internet of thing atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan link para produksi di dunia kerja.
“Untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan pelaksanaan pendidikan yang link and match antara Lembaga Pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri,” katanya. (net/lin)