Cap Go Meh (ejaan KBBI: Capgome; Hanzi: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
semarak.co -Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Cap Go Meh jatuh pada Sabtu besok (8/2/2020). Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan dirayakan sebagai Festival Lampion.
Di Asia Tenggara dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut, suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.
Di Jakarta Digelar dengan berbagai festival, atraksi barongsai dan sebagainya seperti yang digelar di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Di Makassar, Perayaan Cap go Meh di Makassar diadakan secara rutin setiap setahun sekali.
Pada hari perayaan Cap Go Meh, daerah pecinan kota Makassar akan ditutup untuk kendaraan sejak pukul 10.00 WITA pagi, namun prosesi perarakan Cap Go Meh atau yang biasa disebut Karnival Budaya Nusantara akan dimulai pukul 14.00 WITA dengan dilepaskannya puluhan ekor burung oleh Wali kota Makassar.
Perayaan Cap Go Meh di Manado, diadakan rutin setahun sekali pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Pada Cap Go Meh, jalanan di sekitar daerah Kampung Cina (Pecinan) Manado akan ditutup. Akan diadakan arak-arakan kio yang dinaiki oleh tangsin (wadah roh suci).
Di Bogor, Jawa Barat dIgelar Pesta Rakyat Cap Go Meh Bogor Street Festival 2020 pada Sabtu (8/2/2020).
Di Pontianak dan Singkawang Kalimantan Barat, digelar dengan Festival di Pontianak dan Singkawang seperti atraksi tatung, barongsai dll. Ratusan Tatung yang ada di kota Singkawang mengikuti ritual cuci jalan yang dipusatkan di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang.
“Kegiatan bersih jalan ini kita laksanakan pada H-1 jelang pelaksanaan Festival Cap Go Meh di Singkawang, dimana ratusan tatung menggelar ritual cuci jalan dan dipusatkan di Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di Jumat (7/2/2020).
Terkait pelaksanaan Cap Go Meh yang dilaksanakan besok, dirinya mengajak masyarakat Singkawang untuk menjadi tuan rumah yang baik dan ramah. “Selain itu masyarakat Singkawang juga diharapkan selalu menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan,” katanya.
Mengingat Cap Go Meh merupakan event yang sudah dikenal secara nasional bahkan Internasional, maka sudah seharusnya menjadi tugas bersama semua pihak untuk menjaga nama baik Kota Singkawang. “Sehingga, untuk pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya orang akan terus datang ke Kota Singkawang,” ujarnya.
Apalagi event ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnya di Kota Singkawang, bahkan sudah masuk dalam kalender Nasional. Hal tersebut membuat perhatian masyarakat dalam maupun luar Kota Singkawang untuk menyaksikannya.
Seperti yang diungkapkan wisatawan asal Lampung bernama A Khiong. Kedatangannya bersama keluarga sudah tiga hari di Kota Singkawang. “Kedatangan kami hanya ingin menyaksikan Festival Cap Go Meh di Singkawang, Sabtu (8/2). Karena atraksi tatungnya sangat luar biasa dan dahsyat,” katanya.
Kedatangannya ke Kota Singkawang baru pertama kalinya. “Tahun depan saya akan datang lagi untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh di Singkawang,” ujarnya.
Senada dengan A Khiong, Toni Yanto yang berasal dari Banjarmasin juga mengatakan jika Festival Cap Go Meh Singkawang tidak membosankan. “Saya sudah tiga kali menyaksikan Festival Cap Go Meh di Singkawang. Tapi tidak pernah bosan,” katanya.
Wisatawan dari Medan, Adheo juga mengatakan, jika Festival Cap Go Meh di Singkawang sangat bagus. “Hampir tiap tahun saya datang untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh di Singkawang,” katanya. (net/lin)