Jalan Terputus Akibat Longsor, Hambat Layanan Medis dan Distribusi Logistik Dompet Dhuafa

Tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memberikan bantuan logistik dan layanan pemeriksaan serta pengobatan gratis terhadap para pengungsi di Cisarua, Senin (6/1/2020). Foto: humas Dompet Dhuafa

Tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa dengan beberapa relawan medis memberikan layanan pemeriksaan serta pengobatan gratis terhadap para pengungsi di Kampung Citumbuk Desa Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2020).

semarak.co -Menurut pendataan atas hasil pemeriksaan, seperti dirilis Humas Dompet Dhuafa, Senin malam (6/1/2020), penyakit terbanyak adalah gatal-gatal terhadap anak-anak, disusul luka dan cidera ringan akibat jalanan yang licin.

Namun sulitnya jalur evakuasi akibat terputus longsor sejak Rabu (1/1/2020) , mengakibatkan para masyarakat korban longsor tidak dapat terevakuasi. Di sisi lain, Tim Dapur Umum (DU) mendistribusikan makanan berupa bubur kacang ijo sebanyak 400 Porsi, dan makan berat sebanyak 765 porsi.

Disaster mangement Center Dompet Dhuafa bersama para relawan dan warga mencoba membuka jalur baru agar semuanya dapat menuju daerah landai. Akhirnya, jalur darurat berhasil dibuka untuk menuju Kampung Citumbuk Desa Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/1/2020).

Hasanuddin (65), warga Kampung Citumbuk menyebutkan, ada dua longsor yang menyebabkan akses dari tiga kampung itu terputus. Pertama longsor menutup jalan, satunya jalannya juga ikut longsor.

“Alhamdulillah Jumat (3/1/2020) sudah selesai dibangun jalan alternatif. Kemudian hari sabtu (4/1/2020), warga sudah berhasil turun semua. Jika terjadi hujan lebat lagi, tak menutup kemungkinan longsor akan terjadi dan menghanyutkan rumah-rumah warga,” terang Hasanuddin.

Pasalnya, lanjut dia, ketiga kampung tersebut berada di tengah-tengah antara dua jurang yang sudah longsor. Sebanyak tiga kampung di sekitar Desa Cisarua mengalami dampak longsor akibat banjir deras beberapa hari lalu.

Ketiga kampung tersebut di antaranya Kampung Parigi Desa Cisarua, Cimaghrib Desa Malasari dan  Nyungcung Desa Malasari. Terlihat rumah-rumah begitu sepi seperti sudah tak berpenghuni.

Perwakilan tim LKC dr.Sigit mengatakan, meski begitu, masih ditemui beberapa warga memilih tetap berjaga di rumah. Alasannya, mengamankan harta benda yang tersisa untuk  menjaga pertanian serta peternakan mereka.

“Ada beberapa pasien memang yang membutuhkan penanganan khusus. Oleh itu, besok (hari ini, Selasa, 7/1/2020) atau lusa (Rabu, 8/1/2020) tim LKC akan datang kembali,” sebut dr Sigit. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *