PPRO Tambah Landbank 2,2 Hektare di Surabaya

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat, menjelaskan pihaknya menambah cadangan lahan di Wiyung, Surabaya seluas 2,2 hektare yang rencananya akan dibangun 5 tower. Dalam proyek ini, PPRO bersama dengan pemilik lahan PT Gunungsari Saktijaya telah membentuk perusahaan joint venture di mana PPRO menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80%.

“Kami melihat ada potensi besar di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan memiliki jumlah kelas menengah ke atas yang terus tumbuh. Ekspansi ini juga akan menambah portofolio perusahaan yang pada akhirnya akan menjaga pertumbuhan kinerja dalam jangka panjang,” ujar Taufik di Jakarta, Senin (10/4).

Sebelum ekspansi ini, lanjut Taufik, PPRO sudah terlebih dahulu memiliki sejumlah proyek di Surabaya, seperti Grand Dharmahusada Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, and Pavillion Permata. Selain pengembangan apartemen, PPRO akan menambah proyek-proyek lain di Surabaya, seperti hotel dan mall sehingga dapat memperkuat bisnis perusahaan sekaligus sebagai sarana diversifikasi portofolio perusahaan. “Pengembangan hotel dan mal akan semakin memperkuat recurring income kami. Ini tentunya bagus untuk kinerja perusahaan ke depannya,” papar Taufik.

Anak usaha PT PP ini pun telah menambah cadangan lahan di Embong Sawo, Surabaya yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan proyek properti lanjutan. Saat ini, proyek di kawasan ini masih memasuki fase desain. Pada tahun ini, PPRO akan memanfaatkan sebagian besar dana yang diperoleh dari hasil penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp1,5 triliun untuk peningkatan cadangan lahan 10 hektare hingga 20 hektare.

Lebih detail, perusahaan pelat merah ini akan memakai dana itu dengan komposisi 70% atau sekitar Rp1 triliun untuk investasi, 20% untuk tambahan modal kerja dan 10% untuk pembayaran hutang. Sampai akhir tahun 2016, PPRO memiliki cadangan lahan seluas 60 hektare, yang tersebar di sejumlah kawasan seperti kawasan Jabodebek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, Jawa Barat dan lain-lain.

Kontraktor pelat merah ini berharap tambahan landbank akan semakin memudahkan dalam berekspansi untuk menopang pertumbuhan kinerja di masa mendatang. Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 20% secara tahunan menjadi Rp365 miliar. Perseroan juga mencetak marketing sales Rp2,49 triliun yang naik 25% secara year-on-year. Tahun ini, PPRO menargetkan marketing sales tumbuh 20% menjadi Rp2,99 triliun. Sementara laba bersih juga ditargetkan meningkat sekitar 20%. (wiy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *