PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta maaf terkait gangguan operasional di Stasiun Karawang, Jawa Barat yang mengakibatkan antrean dan keterlambatan perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir Jakarta.
semarak.co -“Saat ini sedang dalam penanganan unit terkait. Mohon maaf atas ketidaknyamanan,” demikian penjelasan PT KAI melalui akun twitter @KAI121 yang diunggah Jumat malam (27/12/2019).
Akun @KAI121 menjelaskan gangguan operasional di Stasiun Karawang terjadi karena perangkat persinyalan di stasiun tersebut rusak akibat disambar petir. “Sehingga perjalanan kereta api dilayani secara manual dengan sangat hati-hati untuk menjamin keselamatan kereta api,” balas akun @KAI121.
Cuitan tersebut sempat dibalas oleh akun Twitter lain yang merupakan penumpang kereta api yang sudah memiliki tiket dan belum bisa diberangkatkan karena gangguan operasional tersebut.
Kereta api jarak jauh mengalami keterlambatan sehingga menyebabkan antrean penumpang di Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat, Jumat malam (27/12/2019).
Dari pantauan wartawan, para penumpang menunggu hampir di seluruh lantai stasiun berlantai tiga tersebut. Bahkan para penumpang tersebut memenuhi bagian stasiun, mulai dari lantai dasar stasiun, tangga menuju lantai satu hingga peron di lantai dua.
Banyak di antaranya yang sudah duduk-duduk di lantai karena sudah tidak kebagian kursi karena membludaknya penumpang yang menunggu keberangkatan.
Okto, salah satu penumpang tujuan Bandung, mengaku harus menunggu lebih dari dua setengah jam untuk menaiki kereta Argo Parahyangan dengan jadwal keberangkatan kereta pukul 22.05 WIB.
Kereta yang dia naiki baru datang sekitar pukul 23.30 dan berangkat pukul 23.41 WIB. “Lelah saya, saya tadi sempat berpikir untuk membatalkan kereta saya,” kata Okto di Stasiun Gambir.
Pengeras suara di Stasiun Gambir pun berulang kali mengumumkan info terkini perjalanan kereta dan posisi kereta dengan diiringi permintaan maaf karena keterlambatan yang menyebabkan penumpukan penumpang tersebut. “Kami atas nama PT KAI Daop 1 mengucapkan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan kereta anda,” kata suara di pengeras suara.
Sementara itu, akun twitter @KAI121 menginformasikan bahwa keterlambatan kereta karena gangguan operasional di Stasiun Karawang sehingga mengakibatkan antrean dan keterlambatan perjalanan KA yang melintas di jalur tersebut.
“Selamat malam, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, gangguan perjalanan di St Karawang disebabkan perangkat persinyalan tersambar petir. Sehingga perjalanan KA dilayani dengan manual secara hati-hati untuk menjamin keselamatan KA,” tulis akun tersebut lagi.
PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta membenarkan sejumlah perjalanan kereta api jarak jauh mengalami keterlambatan karena pelayanan persinyalan yang rusak akibat disambar petir di Karawang, Jawa Barat, sehingga lalulintas kereta harus dilayani secara manual.
“KA yang melintas mengalami antrean perjalanan melalui persinyalan yang dilayani secara manual, hal tersebut juga berdampak pada keterlambatan keberangkatan dan kedatangan KA di Stasiun Gambir,” kata Kepala Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam rilisnya, Sabtu dini hari, (28/12/2019).
Karena hal tersebut, terjadi antrean di Stasiun Gambir karena kereta yang terlambat antara satu hingga dua jam. “PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pengguna jasa kereta api (KA) dikarenakan gangguan perjalanan KA jarak jauh di lintas Karawang-Klari, pada Jumat (10/9),” kata Eva.
Eva menuturkan gangguan perjalanan tersebut terjadi lantaran perangkat persinyalan yang tersambar petir pada pukul 15.52 WIB sehingga pelayanan persinyalan tidak dapat beroperasi dengan sempurna dan harus dioperasikan secara manual.
Eva menyebutkan ada empat KA yang mengalami kelambatan tinggi untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir yaitu:
- KA 46 Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
- KA 30 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon)
- KA 48 Argo Parahyangan (Gambir-Kiaracondong)
- KA 18 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon).
PT KAI Daop 1 Jakarta memberlakukan aturan pengembalian 100 persen bagi penumpang yang melakukan pembatalan tiket dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir yang terdampak gangguan di atas 60 menit.
Sedangkan untuk keberangkatan dari Stasiun Senen normal. “Untuk yang keberangkatan Senen normal, tidak ada yang telat. Hal tersebut, karena kereta yang memiliki jadwal keberangkatan dari Pasar Senen sudah siap berangkat dari Jakarta Kota, sebelum terjadi gangguan sinyal di daerah Karawang yang menjadi penyebab telatnya kereta,” terangnya.
Jadi yang berangkat di Senen bukan kereta yang balik kanan, kata dia, keretanya sudah ‘ready’ semua, tidak menggunakan kereta yang datang dulu. Jadi tidak terganggu, masih aman berangkat tepat meski gangguan sinyal tersebut berada di dua arah,” ujar Eva.
Berbeda dengan Gambir, kata Eva, mayoritas keberangkatan dari stasiun besar ini adalah menunggu kedatangan kereta dari arah timur terlebih dulu sehingga ketika kereta dari arah timur tertahan masuk Gambir maka akan berefek pada jadwal kereta di sana. “Maka kereta api di sana, untuk balik kanannya, yang akan berangkat dari Gambir secara otomatis akan mengalami kelambatan pemberangkatan,” katanya.
Gangguan perjalanan kereta api diinfokan terjadi di Stasiun Besar Gambir sehingga menyebabkan banyak penumpang harus menunggu kedatangan kereta antara satu hingga dua jam.
Keterlambatan tersebut terjadi lantaran perangkat persinyalan disambar petir di lintas Karawang-Klari pada Jumat pukul 15.52 WIB sehingga pelayanan persinyalan tidak dapat beroperasi dengan sempurna dan harus dioperasikan secara manual. (net/lin)
sumber: indopos.co.id