Festival Gerhana Matahari Cincin di Siak Sudah Dimulai, Beredar Hoaks Harga Parkir Rp50 Ribu

Gerhana Matahari Cicin sebelumnya akan terjadi lagi Kamis besok. Foto: internet

Beredar hoaks harga tiket parkir mobil senilai Rp50 ribu dan jika kendaraan itu menginap seharga Rp140 ribu saat acara Gerhana Matahari Cincin, Kamis besok (26/12/2019) di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak di media sosial dan membuat heboh.

semarak.co -Menyusul gelaran Festival Gerhana Matahari Cincin di Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau yang telah dimulai sebagai rangkaian acara di tempat yang menjadi lokasi terbaik pengamatan fenomena tersebut, Kamis besok (26/12/2019).

Ketua Panitia Gerhana Matahari Cincin yang juga Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni mengatakan, saat ini juga masih digelar lokakarya lubang jarum dan hal-hal tentang astronomi lainnya di Kampung Bunsur.

“Kegiatan di Kampung Bunsur telah dimulai dengan kegiatan workshop lubang jarum dan pemutaran film pada Selasa malam kemarin (24/12),” kata Fauzi di Riau, Rabu (25/12/2019).

Selain itu, sebut Fauzi, pada Rabu malam ini (25/12/2919) juga ada acara di Kecamatan Siak, yakni salawat bersama di Lapangan Siak Bermadah. Terkait acara puncak pada Kamis besok (26/12/2019) pihaknya sudah menyiapkan pemecahan rekor kacamata terbesar untuk mengamati gerhana matahari cincin. “Ini nantinya akan dicatat di Museum Rekor Indonesia. Itu kacamatanya sedang dibuat,” kata Fauzi Asni.

Soal prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan akan hujan di Kabupaten Siak saat gerhana besok, Fauzi menyerahkan semuanya kepada alam. Pihaknya mengaku tidak bisa menghambat jika itu terjadi.

Rencananya penyanyi religi Nissa Sabyan turut memeriahkan acara di panggung Gerhana Matahari Cincin itu. Sejumlah pedagang juga sudah berjualan di lokasi Lapangan Bola Kampung Bunsur tersebut.

Lokasi pengamatan gerhana cincin ini juga berada di tepi Selat Padang yang merupakan pemisah antara Pulau Sumatera dan Pulau Padang. Di tengahnya bakal terlihat juga rig pengeboran minyak lepas pantai Energi Mega Persada Malacca Strait.

Kampung Bunsur berdasarkan pengamatan Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) bersama Kota Singkawang ditetapkan sebagai lokasi terbaik pengamatan fenomena 300 tahun sekali itu.

Hal tersebut akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, dimulai sekitar sejak pukul 10.00 WIB dan di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit sekitar pukul 12.00 WIB.

Camat Sungai Apit Wahyudi mengatakan, hal tersebut tidak benar dan menyampaikan kabar tersebut adalah palsu. Dia lebih lanjut mengimbau supaya masyarakat tidak menyebarkan pernyataan yang belum ada kebenarannya.

“Logikanya tidak mungkin tiket beredar sebelum acara dimulai. Tidak ada seperti itu, isu yang beredar tersebut adalah berita palsu. Logikanya tak mungkin acara belum dimulai tapi tiket sudah beredar,” kata Wahyudi ketika dikonfirmasi di Sungai Apit, Rabu malam (25/12/2019).

Diapun mengaku kesal dengan hal tersebut dan berharap masyarakat bijak untuk berekspresi di media sosial. “Saya berharap para warganet ini untuk bijak dalam membuat postingan karena kalau berita tidak benar maka akan ada sanksi undang-undang informasi dan transaksi elektronik,” ungkapnya.

Sehari ini beredar karcis parkir untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin di Kampung Bunsur yang ditetapkan sebagai lokasi terbaik mengamati fenomena itu. Informasi tiket yang ada cap Pemerintah Kabupaten Siak itu menyebar di salah satu akun Facebook.

Berdasarkan pantauan media ini Selasa malam (24/12/2019) dimulainya rangkaian Festival GMC di Kampung Bunsur, harga parkir mobil di dekat lokasi senilai Rp10 ribu. Karcisnya hanya potongan kertas karton.

Meski begitu, karcis yang berharga Rp50 ribu itu berlokasi di Kampung Lalang yang merupakan lokasi sebelum Kampung Bunsur. Perkembangan terkini pada akun Facebook tersebut masih mengatakan harga itu sudah kesepakatan bersama.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto menjelaskan, Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi.

“Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya,” ujar Jasyanto dalam rilisnya, Selasa (24/12/2019).

LAPAN memusatkan kegiatannya disejumlah daerah menyambut fenomena alam Gerhana Matahari Cincin 2019, tanggal 26 Desember 2019 di Kabupaten Siak Kampung Bunsur Riau dan Kota Singkawang Kalimantan Barat.

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain pengamatan gerhana matahari cincin itu dan edukasi keantariksaan. Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan dibidang keantariksaan dan komunitas astronomi (dalam dan luar negeri).

“Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana matahari cincin ke Bumi. Sedangkan untuk kegiatan edukasi keantariksaan, LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, pemutaran film sains dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi,” terangnya.

LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.

“Gerhana Matahari Cincin akan melintasi wilayah Indonesia pada tanggal 26 Desember 2019 dan Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tesebut,” bebernya.

Gerhana Matahari Cincin ini dipredikasi mulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB.  Sementara itu, untuk Kota Singkawang, Kalimantan Barat Gerhana matahari cincin akan bisa terlihat sebagian sekitar pukul 10.43 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.42 WB dan berakhir pada pukul 14.31 WIB.

“Untuk menyukeskan kegiatan ini LAPAN telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak dan Pemerintah Kota Singkawang. Yakni dengan diselenggarakannya  berbagai kegiatan lainnya seperti pertunjukan musik, bazar, kuliner, tabligh akbar, sholat gerhana berjamaah dan pengamatan GMC serta pemecahan rekor MURI untuk kaca mata gerhana terbesar yang akan berlangsung di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak,” jelasnya.

Ada point penting dalam mengamati Gerhana Matahari Cincin yakni keamanan mata. Jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang secara langsung baik saat gerhana maupun tidak. Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.

“Beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain : Kamera pinhole (kamera lubang jarum), kacamata matahari, binocular atau teleskop dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari,” pungkasnya.

Adapun GMC diperkirakan terjadi pada 26 Desember 2019. Masyarakat Indonesia juga bisa mengamati momen gerhana matahari cincin yang berbentuk lingkaran menyerupai cincin itu  di wilayah-wilayah tertentu misalnya di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, Kalimantan utara,  dan Kalimantan Timur.

“Untuk Gerhana Matahari sebagian bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia, tergantung lokasi pengamatan misalnya di daerah Sumatera Selatan mencapai 80 persen sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen,” beber Jasyanto.

Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua. Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari.

“Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72 persen semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar,” terang Jasyanto.

Lebih lanjut dia mengatakan, ada point penting dalam mengamati Gerhana Matahari Cincin yakni keamanan mata. Jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang secara langsung baik saat gerhana maupun tidak. Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.

“Beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain : Kamera pinhole (kamera lubang jarum), kacamata matahari, binocular atau teleskop dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari,” pungkasnya. (net/lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *