Perluas Layanan dan Bisnis, BNI Syariah Buka Cabang di Padangsidimpuan

Penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Pemimpin BNI Syariah KCP Padangsidimpuan M. Rasyid Ridha (tiga dari kiri) dan Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution (empat dari kiri) kepada Ketua DKM Masjid Raya Syeikh Islam Maulana Ismail Hasibuan (paling kiri), dan Wakil Ketua DKM Masjid Agung Al-Abror (tiga dari kanan) ketika pembukaan KCP, Kamis (19/12). Foto: humas BNI Syariah

Bank BNI Syariah memperluas layanan dan bisnis syariah dengan membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Kamis (19/12/2019). Peresmian dihadiri Walikota Padangsidimpuan Irsan Effendi Nasution dan SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi.

semarak.co -KCP Padangsidimpuan merupakan outlet BNI Syariah ke-6 yang ada di kota Medan setelah Kantor Cabang Utama Medan, KCP Brigjen Katamso, KCPS Binjai, KCPS Iskandar Muda dan KCPS Siantar.

Iwan Abdi berharap, hadirnya BNI Syariah di Padangsidimpuan dapat mendekatkan akses masyarakat Medan untuk bertransaksi syariah. Di antaranya akses permodalan, simpanan dana maupun produk perencanaan syariah lainnya.

“Diharapkan dengan pembukaan KCP baru, BNI Syariah bisa ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Utara,” kata Iwan dalam rilis Humas BNI Syariah, Jumat (20/12/2019).

Saat ini BNI Syariah juga mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin membuka rekening dengan mengakses bro.bnisyariah.co.id. Di website ini calon nasabah dapat menentukan sendiri jenis tabungan yang akan dipilih dimanapun dan kapanpun melalui mobile phone sehingga waktu efisien.

Sambutan positif juga disampaikan oleh Walikota Padangsidimpuan, Irsan Effendi Nasution “Dengan hadirnya BNI Syariah di Padangsidimpuan kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal daerah dengan bisnis berbasis syariah,” ujarnya.

Provinsi Sumatera Utara mempunyai potensi ekonomi  yang cukup besar. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah sampai kuartal III tahun 2019 yang mencapai 5,11 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara ini, kata Iwan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen yoy. Ekonomi Sumatera Utara berdasarakan data Badan Pusat Statistik (BPS 2019) disumbang mayoritas dari pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi.

Sektor perdagangan merupakan yang paling besar menyerap kredit usaha mikro, kecil dan menengah yang diberikan oleh perbankan di Sumatera pada 2018 yaitu mencapai 51 persen.

Dari sisi potensi industri halal, Propinsi Sumatera Utara memiliki umat muslim sebesar 66,09 persen dari total penduduk sebesar 14,415 juta. Kota Padangsidimpuan memiliki penduduk mayoritas muslim sebesar 90,22 persen dari total penduduk sebesar 218,89 ribu.

Dengan adanya perluasan bisnis di Medan, dapat meningkatkan bisnis BNI Syariah secara nasional yang tercatat per September 2019, laba bersih Rp 461,96 miliar sampai triwulan III 2019, naik 50,66 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 306,61 miliar.

Sehingga dengan hadirnya BNI Syariah KCPS Padangsidimpuan, bank berharap dapat mengoptimalkan potensi daerah dan percepatan ekonomi lokal di Medan khususnya Padangsidimpuan. Seiring dengan kenaikan laba, BNI Syariah juga mencatat kenaikan aset 12,76% yoy menjadi 43,92 triliun dari periode sama tahun 2018 sebesar Rp 38,95 triliun.

Kenaikan aset BNI Syariah lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri sebesar 11,53 persen (data SPS per Juli 2019 BUS-UUS). Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,81 triliun.

Atau naik 18,34 persen yoy dari periode sama tahun 2018 sebesar Rp 26,88 triliun. Komposisi pembiayaan terbesar disumbang segmen konsumer sebesar Rp 15,08 triliun (47,4 persen dari total pembiayaan).

Segmen komersial sebesar Rp 8,54 triliun (26,8 persen), segmen kecil dan menengah sebesar Rp 6,22 triliun (19,6 persen), segmen mikro sebesar Rp 1,61 triliun (5,1 persen), dan kartu pembiayaan sebesar Rp 358 miliar (1,1 persen).

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 37,49 triliun, naik 11,79% yoy dari periode sama tahun 2018 sebesar Rp 33,53 triliun dengan jumlah rekening sebanyak 3,33 juta.

Pertumbuhan DPK BNI Syariah lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 13,28% (data SPS per Juli 2019 BUS-UUS). Dari sisi rasio efisiensi, sampai triwulan III 2019, BNI Syariah mencatat biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 80,67% atau membaik dibanding periode sama 2018 sebesar 85,49%.

Rasio efisiensi yang membaik ini diperoleh melalui adanya sinergi BNI Syariah dengan BNI Induk dalam hal layanan, operasional perbankan, optimalisasi marketing communication. Seiring rasio efisiensi, rasio profitabilitas salah satunya ROE (Return on Equity) juga mengalami kenaikan dari 10,47% menjadi 14,02%.

BNI Syariah terus berinovasi untuk memberikan layanan yang memudahkan transaksi bagi seluruh masyarakat melalui channel ATM dan teller di lebih dari 375 outlet BNI Syariah didukung oleh lebih dari 1.746 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah di seluruh Indonesia.

BNI Syariah memiliki produk dana dan pembiayaan serta layanan digital yang tergabung dalam Hasanah Digiverse (semesta kebaikan berbasis digital). Layanan digital tersebut diantaranya Cash Management, E-Banking (SMS Banking, Internet Banking dan Mobile Banking), Tapcash, VCN (Virtual Card Number), Hasanah Online, dan Wakaf Hasanah.

Selain itu, disediakan juga layanan untuk mengetahui informasi BNI Syariah melalui kanal website, social media (facebook, instagram, twitter, youtube dan call centre 1500046). BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner berupaya menjadi partner kebaikan bagi seluruh stakeholdersnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *