Anugerah ASN 2019 tidak hanya sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada mereka yang berani bekerja melebihi ekspektasi, inovatif dan inspiratif. Semua talenta luar biasa yang dimiliki para nomine, nantinya akan dicatat dalam talent pool nasional, dan dapat diakses oleh masyarakat luas maupun pemerintah.
Dari ajang yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) ini, akan terjaring talenta para abdi negara yang layak dicontoh dan berpotensi menjadi pimpinan di masa depan.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, mereka nantinya akan dicatat dalam talent pool nasional dan bisa diakses. Para nomine PNS Inspiratif ini menginspirasi dari berbagai bidang.
“Ada yang menjadi role model pada bidang kesehatan, pertanian, bahkan keimigrasian. Mereka menciptakan terobosan atau inovasi yang pasti memudahkan masyarakat,” ujar Setiawan usai tahap wawancara Top 5 PNS Inspiratif, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Lebih dari itu, sikap mereka terhadap sesama pegawai dan masyarakat pun menjadi nilai inspiratif tersendiri. Nantinya, talent pool nasional bisa jadi referensi jika ada suatu instansi yang membutuhkan keahlian tertentu.
Setiawan berharap, ajang ini bisa dilakukan secara rutin sehingga konsep talent pool tersebut bisa dijalankan secara optimal. “Kedepannya, misal presiden butuh talent pool, ajang ini jadi referensi untuk jabatan apapun. Referensi itu bisa disumbangkan dari ajang seperti ini,” ujar Setiawan.
Dalam hal menemukan talenta terbaik ASN, Kementerian PANRB bertugas memacu pada abdi negara agar terus berprestasi. Menciptakan inovasi, menurut Setiawan, adalah sebuah keharusan yang harus terus dipacu. Salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada ASN yang menjadi inovator.
Dengan memacu jiwa inovator dalam diri ASN, bakat-bakat yang mereka miliki akan muncul. Adanya ajang ini juga diapresiasi Direktur Utama TVRI Helmi Yahya, yang menjadi ketua dewan juri Anugerah ASN 2019. Terlebih, Anugerah ASN tahun ini menyertakan kategori Future Leader, yakni ASN usia dibawah 38 tahun yang memiliki inovasi dan terobosan.
Munculnya kaum muda dalam ajang ini juga sebagai rebranding ASN. Dengan adanya kaum milenial yang notabene akrab dengan teknologi, ASN tidak lagi dipandang sebagai orang yang kolot. “Munculnya kaum muda yang casing-nya tidak ASN, tetapi memilih jadi ASN. Saya pikir ajang ini bagus untuk menghargai kinerja ASN yang perlu diperhatikan,” ujar Helmi Yahya.
Helmi Yahya sudah menjadi juri Anugerah ASN sejak tahun lalu. Di tahun keduanya sebagai juri, ia mengapresiasi dan mendukung Kementerian PANRB untuk selalu menyelenggarakan ajang Anugerah ASN. “Event ini akan menjadi benchmarking pada para ASN agar bekerja lebih baik dalam rangka pelayanan publik karena itu tugas dari ASN,” imbuhnya.
Usai tahap wawancara PNS Inspiratif, akan dilanjutkan dengan wawancara terhadap nomine Future Leader. Seperti hari ini, tahap wawancara digelar pada 08.00 hingga 12.00 di Kementerian PANRB, dan diikuti oleh lima orang nomine.
Lima orang nomine Future Leader adalah Aldiwan Haira Putra dari Pemkab Empat Lawang, Anshar dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Aryo Pamoragung dari Kementerian Kominfo, Didik Simu dari Kelurahan Tombang Permai Provinsi Sulawesi Tengah, serta Susilo Ratnawati dari Pemprov D.I Yogyakarta.
Ajang Anugerah ASN tahun 2019 yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah memasuki tahap wawancara. Sebanyak lima nomine terbaik kategori PNS Inspiratif telah melakukan wawancara di hadapan dewan juri.
“Hari ini, top 5 kategori PNS Inspiratif dalam Anugerah ASN telah diawancarai tujuh dewan juri,” ujar Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Kelima PNS Inspiratif tersebut antara lain Virna Dwi Oktariana dari Kementerian Kesehatan, Antonius Oktavian dari Kementerian Kesehatan, Hoerudin dari Kementerian Pertanian, Setiawan Gulo dari Kementerian Keuangan, dan Nani Yulianti dari Polres Brebes, Jawa Tengah.
Mereka diwawancarai oleh Direktur TVRI Helmi Yahya, Menteri PANRB Periode 2011-2014 Azwar Abubakar, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, Penulis Senior Maman Suherman, CEO Good News From Indonesia (GNFI) Wahyu Aji, Penggiat Digital Literasi Ahmad Nugraha, dan Penggiat Perpustakaan Nasional Sulasmo Sudharmo.
Anugerah ASN 2019 yang dibuka mulai 17 Agustus 2019 ini terdiri dari tiga kategori yakni PNS Inspiratif, Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama Teladan, dan The Future Leader. Pada awal pembukaan ajang ini, sebanyak 1.051 usulan ASN dari 281 instansi pemerintah diusulkan dalam Anugerah ASN 2019.
Dari usulan yang masuk tersebut, dilakukan seleksi administrasi dan seleksi tahap I kemudian dipilih 100 kandidat terbaik dari ketiga kategori. Pada seleksi tahap II, telah dipilih 10 kandidat terbaik di setiap kategori dan dilakukan verifikasi lapangan.
Selanjutnya, pada seleksi tahap III, dari 10 nomine terbaik dipilih top 5 pada masing-masing kategori. Top 5 di kategori PNS Inspiratif, The Future Leader, dan PPT Pratama Teladan tersebut wajib mengikuti tahapan wawancara.
Usai tahap wawancara, akan dipilih Top 3 untuk masing-masing kategori. Malam Anugerah ASN 2019 akan diadakan akhir November 2019. “Penganugerahaan akan dilakukan pada 27 November 2019 di Studio TVRI,” ujar Setiawan.
Lanjutnya dikatakan, ajang Anugerah ASN ini merupakan apresiasi negara kepada ASN yang memiliki inovasi dan prestasi serta berdampak terhadap organisasi dan masyrakat sehingga menjadi inspirasi lainnya. Disamping itu, Anugerah ASN juga sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam sektor pengembangan SDM untuk mencetak ASN yang unggul.
Tahap wawancara Top 5 kategori The Future Leader akan diselenggarakan Selasa, 5 November 2019 di Kementerian PANRB. Kelima nomine tersebut antara lain Aldiwan Haira Putra dari Kab. Empat Lawang Prov.
Sumatera Selatan, Anshar dari Dinas Pendidikan Prov. Sulawesi Selatan, Aryo Parmoragung dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Didik Ismu dari Kelurahan Tombang Permai Kab. Banggai Prov. Sulawesi Selatan, dan Susilo Ratnawati dari Prov. D.I.Yogyakarta. (smr)