Susunan Kepengurusan Dikukuhkan, KONI Siap Majukan Prestasi dan Industri Olahraga

Susunan kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat melibatkan semua unsur sesuai tantangannya, untuk bersama-sama memajukan prestasi dan industri olahraga Indonesia.

Kepengurusan berkekuatan 78 orang itu disusun Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman bersama dua anggota formatur Dody Usodo (Ketua PB ABTI) dan Jhon Ismad Lubis (Ketua KONI Sumut).

Di antara sejumlah pengurus, terdapat mantan atlet nasional taekwondo Tb Ade Lukman yang  dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal. Posisi Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dipercayakan kepada mantan atlet basket Dudi Gambiro.

“Saya sadar mungkin kita bukan yang terbaik tapi saya yakin kita mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan olahraga Indonesia. Kita yakin akan kebersamaan kita. Kita harus saling dukung,” pinta  Marciano dalam acara pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI Pusat di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis siang (1/8/2019).

Pada kesempatan itu Marciano mengemukakan, dia menghargai apa yang telah dicapai kepengurusan KONI Pusat sebelumnya di bawah pimpinan Ketua Umum Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman.

Namun dia yakin masih ada peluang besar untuk menjadikan KONI makin besar. Karena itu dia meminta agar KONI jangan menjadi kapal yang akan tenggelam. “Kapal ini tidak boleh tenggelam. Justru harus terus maju berlayar dengan gagah,” paparnya.

Sebagai nahkoda Marciano ingin menuju ke destinasi yang jelas dan penuh harapan. “Kita ingin KONI mampu mengangkat olahraga Indonesia  bisa mengangkat harkat martabat bangsa dan negara ke tempat tertinggi sejajar dengan bangsa maju lainnya,” katanya.

Acara pengukuhan pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat masa bakti 2019 – 2023 juga dihadiri Deputi Pencegahan Korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan dan pengurus induk organisasi cabang olahraga serta KONI Provinsi.

Kehadiran KPK, nilai Marciano, menunjukkan keinginan pihaknya untuk menciptakan kerja yang tertib, aman dan bersih dari tindakan melanggar hukum, khususnya korupsi.

“Ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada KONI sebagai lembaga tertinggi olahraga nasional. Untuk itu KPK akan memberikan sambutan dalam acara tersebut,” imbuhnya,

Marilah kita bersama-sama, ajak dia, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap KONI. Bicara KONI jangan hanya soal OTT (operasi tangkap tangan) tapi bicara KONI adalah bicara prestasi olahraga Indonesia,” ujarnya.

Dalam rangka mengembalikan kepercayaan publik itu Marciano meminta para pengurus memberikan teladan dalam integritas. “Ingat, para atlet itu berjuang dengan menjunjung sportifitas yang mengutamakan kejujuran dalam meraih prestasi. Maka jangan dinodai dengan perilaku yang tidak terpuji,” ujar mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu yang disambut tepuk tangan peserta yang hadir. (gun)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *