BNI Syariah secara resmi membentuk Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Pontianak dan wilayah Kalimantan Barat. Pembentukan JES di kota Pontianak, Kamis (1/8/2019), menjadi pertama pada 2019 dan merupakan kota ke-15.
Dalam rangka itu, diselenggarakan diskusi panel dengan tema “Tren Perbankan Syariah 2019”. Pembentukan JES Pontianak dihadiri Staf Ahli Walikota Bidang Keuangan dan Pembangunan Kota Pontianak, Yuni Rosdiah.
Lalu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Prijono; Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Barat, Moch. Riezky F. Purnomo, Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto; Direktur LPPOM MUI Prov. Kalbar, M. Agus Wibowo.
Hadir juga Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asmono Wikan; Kepala SPS Kalbar, Untung Sukarti; Sekjen MES Kalimantan Barat, Awaludin, Pemimpin Divisi Operasional BNI Syariah, Zefri Ananta, Pemimpin Cabang BNI Syariah Pontianak, Hikmat Muharam.
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto mengatakan, dengan terbentuknya JES Pontianak ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para jurnalis dalam memahami literasi perbankan syariah di Indonesia.
“Sehingga melalui jurnalis, awareness perbankan syariah lebih tinggi dan berdampak kepada peningkatan market share industri. Dalam hal ini, jurnalis mempunyai peran strategis sebagai agents of change untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai literasi keuangan syariah,” kata Wahyu.
Wahyu berharap, anggota JES pro aktif mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dengan mempublikasikan informasi transparan, profesional, jujur, objektif, akurat dan berpihak pada kepentingan umum sesuai dengan harapan masyarakat.
Dalam pembentukan JES Pontianak ini disepakati susunan pengurus inti sebagai berikut: Ketua: M Arief Pramono (Tribun Pontianak); Sekretaris : Siti Sulbiyah Kurniasih (Pontianak Post); Bendahara : Nova Sari (Rakyat Kalbar); Humas : Dedi (Antara News); Bidang Organisasi: Syamsul Hardi (Kompas TV); dan Bidang Pendidikan: Poltak SN (Radio Solare).
JES merupakan forum wartawan yang meliput tentang ekonomi syariah didirikan di Rumah Jambu Luwuk, Bogor, Jawa Barat, 6 November 2010 bersamaan press gathering BNI Syariah.
Hingga saat ini, bank syariah pelat merah ini telah membentuk komunitas JES di 15 kota yaitu Jakarta, Bandung, Aceh, Padang, Medan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Makassar, Palu, Kendari, Balikpapan dan Pontianak.
Kinerja dan Layanan BNI Syariah
BNI Syariah sebagai bagian dari BNI Incorporated merupakan anak perusahaan BNI diawali dari Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000 kemudian statusnya meningkat (spin off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada 19 Juni 2010.
Per Juni 2019, telah memiliki aset sebesar Rp 42,49 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta dan jaringan sebanyak 369 outlet yang tersebar diseluruh Indonesia ditambah lebih dari 1.746 Syariah Channeling Office (SCO) Kantor Cabang BNI yang dapat melayani pembukaan rekening BNI Syariah.
Kinerja BNI Syariah triwulan 2 tahun 2019 mengalami pertumbuhan yang semakin positif. Laba bersih mencapai Rp 315,27 miliar atau naik 55,32 persen dari bulan Juni 2018 sebesar Rp 202,9 miliar.
Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 2 tahun 2019 yang mencapai Rp 42,49 triliun atau naik sebesar 12,5 persen year on year (yoy) dari triwulan 2 tahun 2018. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 10,91% persen (data SPS per Mei 2019 BUS-UUS).
Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,66 triliun atau naik 26,03 persen yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp 14,53 triliun (45,9%) diikuti segmen Komersial sebesar Rp 9,14 triliun (28,88%).
Kemudian segmen Kecil dan Menengah Rp 5,94 triliun (18,77%), segmen Mikro Rp 1,69 triliun (5,34%) dan Hasanah Card Rp 352,61 miliar (1,5%). Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 36,32 triliun atau naik 12,13 persen dengan jumlah nasabah sebesar 3,2 juta.
Sejalan dengan pertumbuhan kinerja BNI Syariah yang positif, kinerja Kantor Cabang Pontianak juga terus meningkat. “Alhamdulillah hal ini membuktikan kehadiran BNI Syariah diterima baik oleh warga Kalimantan Barat,” pujinya.
Per Juni 2019 aset BNI Syariah Pontianak mencapai Rp 445,10 miliar dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp 172,55 miliar dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 272,56 miliar.
BNI Syariah memiliki dua kantor cabang di wilayah Kalimantan Timur yaitu Pontianak dan Sintang. Kantor cabang Pontianak berlokasi di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 34 C-D, Pontianak sedangkan Kantor Cabang Pembentukan BNI Syariah Sintang berlokasi di Jl. MT. Haryono No.26 C, RT 10 RW 3, Sintang. (lin)