Puncak Arus Balik Diprediksi H+5 dengan Jumlah 23 Ribu Orang Per Hari

Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Jamkrindo I.Rusdonobanu bersama jajaran pejabat Jamkrindo melepas para pemudik yang menggunakan kereta api di stasiun Senen, Kamis, (31/5). Foto: Humas Jamkrindo

Puncak arus balik yang menggunakan kereta api diperkirakan akan terjadi lima hari setelah Lebaran atau H+5 Lebaran. Ini dengan jumlah penumpang bisa mencapai 23 ribu orang per hari.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengutip, total kedatangan penumpang di Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, sejauh ini mengalami kenaikan 2.955 orang.

Menurut Data PT KAI, terbagi dari 17.026 orang pada H+1 menjadi 19.981 orang pada hari kedua setelah Lebaran 2019.

“Kalau kita sendiri memprediksi kepadatan (arus balik) ini akan semakin tinggi pada H+5. Kalau kedatangan itu sekarang 21.000, nanti bisa mencapai 23 ribu,” ungkap Nisa, sapaan Eva Chairunisa, di Jakarta, Jumat (7/6).

Untuk mengatasi lonjakan tersebut, lanjut Nisa, PT KAI sudah melakukan serangkaian persiapan untuk mengantisipasi arus mudik. Dari fasilitas tambahan seperti mesin check-in dan pos kesehatan hingga penambahan sebanyak 14 gerbong kereta api.

“Kalau antisipasi sudah kita lakukan dalam rangka arus mudik. Pada masa arus mudik pasti akan terjadi kepadatan, itu memang sudah kita antisipasi,” katanya.

Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida, Stasiun Gambir diperkirakan tidak akan menjadi stasiun favorit untuk penumpang yang ingin kembali ke Jakarta. “Untuk arus balik sendiri, sebenarnya kita antisipasi banyak di daerah timur,” imbuhnya.

Kalau Stasiun Gambir sendiri, lanjut dia, untuk arus balik mungkin tidak terlalu banyak, karena kemungkinan banyak orang yang turun di Jatinegara, Bekasi. “Kalau keberangkatan mungkin fokus di Gambir, tapi kalau arus balik ada beberapa titik,” ujar Rizki.

PT KAI memperkirakan total penumpang yang diangkut menggunakan kereta api untuk arus mudik dan balik akan mencapai 997.730 orang, atau naik 9 persen dibandingkan 916.540 orang pada 2018. (lin)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *