Giliran di Makassar, Program CSR Pegadaian Bersih-Bersih

Program Pegadaian Bersih Bersih di Makassar. foto: dok Humas

Program Pegadaian Bersih-Bersih PT Pegadaian kembali hadir. Kini di Sulawesi dan diresmikan di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Program tersebut merupakan bentuk upaya perseroan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dengan memilah sampah menjadi tabungan emas.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, program tersebut merupakan upaya konsisten Pegadaian untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Makassar agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, dengan membangun Bank Sampah.

Asal tahu saja, Bank Sampah di Kecamatan Manggala, Makassar adalah Bank Sampah ke 16 yang dibangun Pegadaian setelah berhasil dilaksanakan di beberapa kota di seluruh Indonesia.

“Program Pegadaian Bersih-Bersih ini merupakan yang kedua kalinya di Makassar, yang sebelumnya di Kelurahan Jongaya tahun lalu. Program Bersih-Bersih ini bertujuan untuk mengajak masyarakat akan peduli terhadap lingkungan dengan membangun Bank Sampah,” ujar Kuswiyoto dalam rilis Humas Pegadaian, Selasa (5/3).

Pada prosesnya nanti, lanjut Kuswiyoto, pihaknya akan membantu memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah. “Kemudian ditukar menjadi tabungan emas,” ujar Kuswiyoto di acara peresmian Bank Sampah Sektoral Clean & Gold, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/3).

Mengubah sampah menjadi emas, nilai Kuswiyoto, dapat meningkatkan nilai perekonomian, karena masyarakat dapat memanfaatkan sampah rumah tangga dan ditukar menjadi tabungan emas.

Bank Sampah di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pegadaian yang bertajuk Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan.

Peresmian Bank Sampah dari Program Pegadaian Bersih Bersih. foto: dok Humas

“Untuk membantu memaksimalkan Bank Sampah di Kecamatan Manggala ini, Pegadaian memberikan Sarana Operasional Bank Sampah Senilai Rp234.971.000. Pegadaian memilih Kota Makassar sebagai lokasi Program Bersih-Bersih, karena volume sampah yang cukup besar,” paparnya.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2018, jumlah sampah ditimbun TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sebesar 1.000 ton/hari dan Jumlah Sampah Tidak Terkelola sebesar 425 ton/hari.

Wakil Walikota Makassar H. Syamsu Rizal menyampaikan apresiasinya kepada Pegadaian dan Program Pegadaian Bersih-Bersih. Syamsu menambahkan bahwa dirinya berharap adanya Bank Sampah ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan nilai ekonomi masyarakat Makassar.

“Adanya Bank Sampah di Kecamatan Manggala ini dapat membuat seluruh masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Karena seperri yang kita tahu, sampah yang tidak dipilah dan diolah akan membuat lingkungan menjadi tercemar, dan menjadi sarang penyakit. Usaha yang dilakukan oleh Pegadaian ini patut ditiru oleh perseroan lainnya,” tuntasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *