Penghargaan diberikan kepada PNM dalam rangka apresiasi yang diberikan oleh Kementerian BUMN atas pencapaian PNM dalam membangun perekonomian Indonesia melalui penyaluaran modal usaha kepada pelaku usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia.
Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985, Parman Nataatmadja selanjutnya menyelesaikan pendidikan International Executive Program at State University of New York, Buffalo, USA pada tahun 1986. Dari kampus yang sama menyelesaikan gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1988. Parman Nataatmadja memiliki pengalaman yang panjang dalam dunia keuangan, dimulai sejak menjadi Direktur PT Danareksa Finance (1993), Managing Director PT Niaga Leasing (1996), President Director PT. Niaga Internasional Factors (1996), Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura (2005). Perman Nataatmadja juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Dalam rilisnya, Rabu (25/1), Parman Nataatmadja menyebut telah memimpin PNM sejak 2008 dan dikenal sebagai Bapak PNM yang berhasil mentrasformasi dan membangun PNM hingga saat ini. Semula PNM fokus sebagai lembaga pengelola kredit program eks Kredit Likuitas Bank Indonesia. Pada 2008 Parman Nataatmadja mentrasformasi PNM dengan meluncurkan program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang menyalurkan pembiayaan dan pembinaan secara langsung kepada masayarakat.
Pada akhir 2015 meluncurkan program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang menyasar ibu rumah tangga pra sejahtera produktif di Indonesia. Mekaar adalah layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pelaku Usaha Mikro, melalui: (1) Peningkatan pengelolaan keunagan untuk mewujudkan cita-cita dan kesejahteraan keluarga, (2) Pembiayaan modal kerja tanpa agunan, (3) Pembiasaan budaya menabung, (4) Kompetensi kewirausahaan dan pengembagan bisnis.
Sepanjang tahun 2016, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada UMK hingga Rp 5.24 triliun melalui ULaMM dan Mekaar. Program Mekaar berkembang sangat cepat, pada Januari 2016 dengan hanya dua cabang dengan dua wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, hingga akhir Desember 2016 telah memiliki 397 kantor cabang tersebar di Indonesia.
Program ULaMM saat ini telah berhasil memiliki 729 kantor layanan yang melayani lebih dari 4.000 kecamatan di seluruh provinsi Tanah Air. ULaMM melayani usaha mikro, kecil dengan memberkan pembiayaan yang disertai dengan Pengembangan Kapasitas usaha (PKU) sebagai pembeda dengan pembiayaan sejenis yang disalurkan oleh lembaga keuangan lainnya.
Kedua program tersebut terus digalakkan. Hingga kini, kantor layanan PNM ULaMM dan Mekaar sudah memiliki 1.136 Kantor layanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah melayani nasabah di 4093 Kecamatan. Parman Nataatmadja mengatakan, “Di tahun 2017 PNM ditargetkan untuk melayani 2 juta ibu rumah tangga pra sejahtera produktif seluruh Indonesia, serta memperkuat jaringan kantor layanan yang saat ini berjumlah 1.136 menjadi 1.839 di wilayah yang memiliki potensi,” tutupnya. (lin)