Yogyakarta Bubarkan Pos Dukungan Penanganan Covid-19, Lembaga Eijkman Dilebur ke BRIN

Wakil Gubernur DIY KGPAA Sri Paku Alam X saat Apel Penutupan Pos Dukungan Penanganan Covid-19 di Kantor BPBD DIY. Foto: rctiplus.com

Tim Waspada COVID-19 dari Lembaga Eijkman atai WASCOVE mengumumkan perpisahannya di awal 2022. Perpisahannya itu ternyata mengundang tanda tanya bagi warganet. Pengumuman itu sebelumnya sebelumnya diunggah di akun Twitter Eijkman Institute (@eijkman_inst).

semarak.co-“Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional,” cuit akun Twitter Eijkman diakses detikcom, Sabtu (1/1/2022).

Bacaan Lainnya

Sejumlah pun warganet lantas membalas cuit pamitan Eijkman itu. Beberapa dari mereka bertanya-tanya terkait momen pamitan ini.

“Lho kok? Kenapa begitu? Independensi eijkman gmn? Jujur aku berharap eijkman bisa bikin obat covid, paling tdk vaksin yg cocok dng kondisi Indonesia,” tulis @Ca**_**.

“Jadi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute masih ada atau bubar jalan? Sedih mendengarnya. Padahal Pak Habibie dan Pak Sangkot bersusah payah menghidupkan kembali pasca tragedi Achmad Moechtar yg mati suri,” tulis @du***.

“Lembaga Eijkmann sendiri tetap ada kan? Atau dilebur juga?,” demikian cuit @ro**_**.

Tidak hanya itu, ada juga warganet yang mengaku sedih atas pengumuman Eijkman tersebut. Beberapa memberikan apresiasi atas kinerja yang telah dilakukan Eijkman. “sedikit sedih, eijkman sejarahnya sgt panjang semoga tetap independen, sukses selalu,” tulis @AL****.

“Terima kasih atas kerja keras & pengabdiannya WASCOVE Eijkman Institute. Hormat & apresiasi setinggi-tingginya dari kami semua rakyat Indonesia. Jangan berhenti untuk terus berkontribusi demi bangsa yang kita cintai ini,” demikian kata @Ha******.

“Perjalanan mencerdaskan negeri ini masih sangat panjang. Semoga segera menemukan tempat bernaung lagi yang lebih menghargai dedikasi rekan-rekan ilmuwan semua,” @ii****.

Respons Komisi DPR Mitra BRIN

Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo mengatakan wajar perpisahan Eijkman itu menimbulkan respons beragam di masyarakat. Apalagi, menurutnya, Eijkman berperan penting dalam situasi pandemi ini.

“Melihat sejarah Eijkman ini di bidang Riset Biologi Molekular ini tentu wajar memicu respon beragam dari rakyat Indonesia, terlebih lagi dalam situasi pandemik COVID-19 peran Lembaga Eijkman ini begitu strategis,” ujarnya.

Sartono menyebut masalah yang terjadi dari adanya peleburan itu, salah satunya masalah sumber daya manusia. Dia meminta BRIN memberikan keterangan supaya tidak ada kesan menyingkirkan. Dia lantas menyinggung pegawai KPK yang diberhentikan karena tak lolos TWK.

“Problem utama setiap peleburan itu ada 2 hal. Pertama, masalah SDM; yang kedua adalah persoalan quality control. Masih hangat di memori masyarakat kita bagaimana dengan alasan ujian TWK beberapa penyidik senior di KPK disingkirkan,” ujar Sartono seperti dikutip detik.com.

Kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan yang kompeten ini harus dijawab dengan baik oleh pihak BRIN. “Hal tersebut tentu tidak akan jadi polemik berkepanjangan seandainya kualitas dan quality control-nya bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Terlebih lagi struktur organisasi dari BRIN ini sejak awal tidak bisa dipisahkan dari partai politik tertentu. Sartono berharap peleburan itu tidak mendegradasi para peneliti di Eijkman. Sebab, para peneliti Eijkman memiliki peran dalam dunia international.

“Peleburan ini tidak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para peneliti di LBM Eijkman. LBM Eijkman ini punya Gengsi tersendiri di dunia internasional. Jangan sampai proses peleburan ini justru menghadirkan kemunduran,” tuturnya.

Berdasarkan keterangan BRIN dalam situs resminya, integrasi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam BRIN akan memperkuat kompetensi periset biologi molekuler di Indonesia. Sejak September 2021, nama LBM Eijkman berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekular (PRBM) Eijkman.

“Perlu dipahami bahwa LBM Eijkman selama ini bukan lembaga resmi pemerintah dan berstatus unit proyek di Kemristek. Hal ini menyebabkan selama ini para PNS periset di LBME tidak dapat diangkat sebagai peneliti penuh dan berstatus seperti tenaga administrasi,” kata Laksana.

Kata Laksana, ternyata LBM Eijkman sudah banyak merekrut tenaga honorer yang tidak sesuai ketentuan. Maka BRIN memberi opsi sesuai status sebagai berikut:

1) PNS Periset: dilanjutkan menjadi PNS BRIN sekaligus diangkat sebagai Peneliti.
2) Honorer Periset usia > 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PPPK 2021.
3) Honorer Periset usia < 40 tahun dan S3: mengikuti penerimaan ASN jalur PNS 2021.
4) Honorer Periset non S3: melanjutkan studi dengan skema by-research dan RA (research assistantship). Sebagian ada yang melanjutkan sebagai operator lab di Cibinong, bagi yang tidak tertarik lanjut studi.
5) Honorer non Periset: diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBME ke RSCM sesuai permintaan Kemenkes yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.

Di bagian lain, Pos Dukungan Penanganan Covid-19 DIY yang mulai dibentuk sejak Maret 2020 resmi ditutup. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY KGPAA Sri Paku Alam X saat Apel Penutupan Pos Dukungan di Kantor BPBD DIY menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada seluruh relawan atas dedikasi tenaga dan waktu yang diberikan selama ini.

“Para relawan memiliki peranan penting. Besar harapan, relawan meningkatkan kompetensi dan tetap menjadi mitra pemerintah dalam program kemanusiaan,” jelas KGPAA Sri Paku Alam X, Jumat (31/12/2021) seperti yang dilansir rctiplus.com/Minggu, 02 Januari 2022 – 15:36 WIB.

Dengan diakhirinya ketugasan Pos Dukungan Penanganan Covid-19, sambung KGPPPA Sri Paku Alam X, tidak menjadikan para relawan kehilangan semangat dan kekuatan dalam membantu Pemerintah mencegah kenaikan kasus Covid-19.

Para relawan memiliki peran penting sebagai salah satu garda terdepan menghadapi pandemi. “Saya berharap, para relawan selalu konsisten dalam upaya pencegahan, penanggulangan, distribusi bantuan, serta evakuasi selama pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Paku Alam X yang juga merupakan Ketua Satgas Covid-19 turut menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi kepada para relawan yang tergabung dalam Pos menutup pos dukungan penanganan Covid-19 DIY. “Doa saya, agar para relawan tetap sehat,” ujarnya.

Paku Alam X menambahkan dengan kondisi DIY yang rawan akan berbagai bencana, pemerintah tidak bisa sendiri. Untuk itu, harus ada kerjasama dengan berbagai pihak termasuk relawan. Ia menambahkan laporan pertanggungjawaban yang disampaikan relawan dari pos dukungan akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dalam penanganan bencana di masa depan.

Ia juga berharap para relawan memberikan masukan dan tetap berkoordinasi dalam penanganan bencana di DIY. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan ditutupnya pos dukungan ini seiring dengan melandainya kasus Covid-19 selama beberapa waktu terakhir.

Meskipun demikian, lanjutnya, upaya strategis terus dilakukan lewat percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. “Terimakasih atas dukungan dari relawan sejak Maret 2020 sampai Desember 2021 dan atas kerja kerasnya,” tambahnya. (net/dtc/rct/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *