World Economic Forum dan OECD Siap Dukung Kementerian PPN/Bappenas untuk Ekonomi Biru Jadi Ekonomi Baru

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: internet

Dalam rangkaian pertemuan side-event World Economic Forum di Davos, Swiss, 22-26 Mei 2022, Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengembangkan dan mengimplementasikan blue economy atau ekonomi biru sebagai bagian Transformasi Ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19.

semarak.co-Potensi ekonomi biru sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan tersebut perlu dioptimalkan, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan, di mana 65 persen dari total luas Indonesia berupa lautan. Potensi blue economy Indonesia diperkirakan mencapai USD 1,33 billion dan dapat menyerap 45 juta lapangan kerja.

Bacaan Lainnya

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, manfaat pengembangan blue economy adalah kelestarian keanekaragaman hayati laut dan ekosistem laut dan pesisir, serta mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

“Indonesia terus berkomitmen untuk menggulirkan blue economy sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Agenda Transformasi Ekonomi Indonesia,” jelas Amalia dalam rangkaian pertemuan dengan WEF yang dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy S. Prawiradinata bersama Head Regional Agenda-Asia Pacific WEF Joo-Ok Lee, Director of Friends of Ocean Action WEF Kristian Teleki.

Serta Community Specialist, Regional and Global Cooperation WEF Miranda Andruccioli. Transisi Indonesia ke blue economy dibidik menjadi model pengembangan industri berbasis kelautan berkelanjutan yang mengurangi ketergantungan ekonomi pada sektor ekstraktif sekaligus berdampak lebih bagi ekonomi masyarakat.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjalankan pemulihan biru pasca pandemi Covid-19 (blue recovery) dan mendorong transisi dari upaya ekstraktif menjadi penciptaan nilai tambah dan produktivitas,” imbuh Deputi Amalia dirilis humas Bappenas melalui WAGroup Bappenas Media, Selasa (31/5/2022).

Di kesempatan lain, dalam rangkaian pertemuan WEF, Deputi Amalia bersama Director of Global Relations Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Andreas Schaal menyepakati untuk melanjutkan kerja sama antara Kementerian PPN/Bappenas dengan OECD untuk menggulirkan Ekonomi Biru di Indonesia.

Dalam waktu dekat, OECD akan memberikan dukungan kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk menyusun Master Plan Blue Economy of Indonesia. WEF menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PPN/Bappenas yang telah meluncurkan Blue Economy Development Framework for Indonesia’s Economic Transformation (Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru untuk Tranformasi Ekonomi di Indonesia).

Yang disusun atas kerjasama Bappenas dan OECD dan telah diluncurkan pada November 2021 dalam acara Swedia-Indonesia Sustainability Partnership. Blue economy juga menjadi salah satu agenda Development Working Group (DWG) dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.

Sebagai focal point DWG, Kementerian PPN/Bappenas akan menyelenggarakan Side Event bertema blue economy pada September 2022 mendatang yang beririsan dengan Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung pada 7-9 September 2022. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *