Wika Kantongi Kontrak Baru Rp5,1 T

Direktur Keuangan WIKA, Steve Kosasih, jumlah ini enam kali lebih banyak dari jumlah kontrak yang diperoleh WIKA pada Januari 2016. “Di bulan Januari, sampai kemarin, kita sudah dapat kontrak baru yang kita menangkan Rp 5,1 triliun. Ini 11,76 persen dari target tahun ini Rp 43 triliun. Kita cukup optimistis tahun ini, bahwa dalam sebulan saja kita bisa dapat lebih dari 10 persen dan itu hampir 6 kali lipat dari pencapaian kontrak Januari 2016,” katanya, Rabu (1/2).

Steve mengatakan, perolehan kontrak baru itu terbesar datang dari proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan jembatan. Namun demikian, dia tak bisa merinci nama proyek yang telah dimenangkan karena belum seluruhnya dilakukan penandatanganan secara resmi.

“Sekarang kebanyakan masih dari infrastruktur dan bangunan. Ada satu proyek yang menarik adalah proyek Mandalika. Di situ kami membangun resort di Mandalika dan bikin air minum dalam kemasan. Di Mandalika, akan memanfaatkan penjernihan dari air laut, jadi air tawar. Namanya Mandalika Eco Water,” ungkap Steve.

WIKA di tahun 2017 menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 43,24 triliun. Dengan komposisi perolehan kontrak dari 2017 diproyeksikan berasal dari pemerintah 29,8 persen, BUMN 30 persen, dan swasta 40,2 persen.

WIKA mencatat perolehan kontrak baru luar negeri tahun 2017 hingga akhir Januari ini sebesar Rp 300 miliar. Jumlah ini berasal dari proyek pembangunan dua jembatan dari Timor Leste dan juga proyek infrastruktur lainnya di Dubai. “Untuk luar negeri, tahun 2017 kontrak baru kita sekitar Rp 300 miliar. Sebagian besar itu ke Timor Leste sekitar Rp 200an miliar. Ada yang di Timur Tengah juga, bangun infrastruktur jalan dan jembatan,” ujarnya.

Meski demikian, Steve tak merinci berapa besaran nilai proyek yang ada di masing-masing negara tersebut. Secara khusus untuk yang di Timor Leste, proyek ini merupakan proyek lanjutan dari jembatan sebelumnya yang juga digarap oleh WIKA. “Jadi kita bangun dua buah jembatan dua buah. Namanya jembatan Comoro. Sebelumnya kita sudah punya pengalaman di Timor Leste bangun bandara juga. Dan kita juga sedang kejar proyek di Dubai,” ungkapnya.

Pada saat ini, emiten berkode saham WIKA itu telah menjalankan bisnis jasa konstruksinya di Arab Saudi, Aljazair, Malaysia, Myanmar dan Timor Leste. Kontribusi bisnis di luar negeri terhadap pendapatan perseroan sendiri masih relatif kecil, namun diharapkan terus meningkat di masa mendatang. (lin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *