WHO Masukkan Indonesia Rendah Penularan Covid-19, Kemenkes Imbau Masyarakat Jangan Lengah

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi. Foto: detik.com di google.co.id

Organisasi Kesehatan Dunia atau world health organisation (WHO) memasukkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat rendah penularan Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) imbau masyarakat jangan lengah sebab pandemi Covid-19 belum selesai.

semarak.co-Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini Indonesia menggunakan indikator WHO untuk menilai situasi dan kapasitas respons di tingkat nasional dan daerah yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4805 tahun 2021.

Bacaan Lainnya

“Jika dilihat di level nasional, saat ini kita ada di level situasi 2. Memang di beberapa indikator sudah menunjukkan level 1, tapi ada komponen di kapasitas respons yang masih kita anggap kategori sedang,” kata Nadia saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis (4/11/2021) yang dilansir merdeka.com/Kamis, 4 November 2021 16:22 WIB.

Analisa tersebut dapat dilihat oleh masyarakat secara langsung di website Kementerian Kesehatan di https://vaksin.kemkes.go.id. “Perlu diingat, level 1 ataupun level 2, 3 dan 4 itu masih dalam konteks atau skenario transmisi tertinggi yaitu community transmission,” katanya.

Artinya, kata Nadia, masih ada beberapa klasifikasi seperti klusterisasi kasus, importasi kasus dan kasus yang belum terlaporkan. “Jadi jangan lengah, pandemi Covid-19 belum selesai,” ujar Nadi.

Seperti diketahui, WHO melalui laporan perkembangan situasi Covid-19 di Indonesia yang terbit pada Rabu (3/11/2021), mengumumkan tren penularan kasus Covid-19 di semua provinsi terus menurun sejak Agustus 2021.

WHO menyarankan agar pemerintah daerah tetap memantau secara ketat setiap kluster penularan untuk memastikan upaya antisipasi yang cepat terhadap potensi wabah susulan. “Pelacakan kontak erat untuk setiap kasus penting diidentifikasi untuk mencegah penyebaran infeksi,” tulis WHO dalam laporannya, dilansir Kamis (4/11/2021).

WHO juga menyatakan Indonesia telah meningkatkan standar pengujian testing Covid-19 dari 1 per 1.000 penduduk per pekan sejak pertengahan Mei 2021 menjadi 4 per 1.000 penduduk dalam tujuh pekan terakhir. Angka positivity rate secara nasional konsisten di bawah 2 persen dalam sepekan terakhir berdasarkan standar testing WHO.

Seperti diberitakan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan COVID-19 yang rendah atau Level 1 per Senin (25/10/2021).

Penetapan ini merupakan motivasi yang memberikan semangat baru bagi Indonesia agar lekas bebas dari pandemic COVID-19. Nadia mengingatkan ancaman gelombang ketiga dan varian baru virus corona masih terus mengintai.

Mengutip laman sehatnegeriku.kemkes.go.id/ Jakarta, 1 November 2021, sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand masih berada dalam tingkat penularan COVID-19 tinggi atau Level 4.

“Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan Pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan,” katanya di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (1/11/2021).

Dengan ditetapkannya status tersebut, pemerintah terus meningkatkan kualitas penanganan COVID-19 melalui deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan surveilans genomik.

Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan penguatan dari sisi terapeutik dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit sebanyak 30-40% dari total kapasitas RS & pemenuhan suplai oksigen, alat kesehatan & SDM, mengerahkan tenaga kesehatan cadangan, pengetatan syarat masuk RS, dan pemanfaatan isolasi terpusat.

Terkait vaksinasi, pemerintah mengalokasikan vaksin sebanyak 50% di daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi, memperbanyak sentra vaksinasi, memberlakukan syarat kartu vaksin, dan mempercepat vaksinasi.

Pemerintah juga memperkuat implementasi PPKM Level 1-4 dan memanfaatkan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan. Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2). (net/mdc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *