Waspadai Gelombang Kedua Covid-19, BUMN Holding Jasa Survei Selenggarakan Webinar Kesehatan Keluarga

BUMN Holding Jasa Survei (HJS) menyelenggarakan webinar kesehatan dengan tema Tetap Sehat dan Selamat, Hadapi Gelombang Kedua Covid-19 dari Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19 pada gelombang kedua di Indonesia.

semarak.co-Hingga webinar ini diselenggarakan, data dari Ourworldindata.org pada Kamis (8/7/2021) merilis setidaknya ada 2,42 juta kasus positif terkonfirmasi Covid-19 dan 63.760 meninggal di Indonesia dengan rata-rata angka kematian di atas 500 jiwa setiap hari dalam seminggu ini.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan secara online ini dihadiri Direktur Utama PT BKI Rudiyanto, Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono, lalu jajaran komisaris, jajaran direksi ketiga BUMN, para undangan, dan keluarga.

Kurang lebih 1.500 peserta antusias mengikuti kegiatan sharing dari dr. Donny M. Shalahuddin dan dr. Kartika Ningrum Muchtar yang dipandu Ketua Health Safety Environment (HSE) Response Team dan Vice President Sucofindo Susetiorini Adiningsih.

Rudiyanto mengatakan, dampak dari penyebaran Virus Corona ini membuat Kementerian BUMN menginstruksikan kepada seluruh BUMN untuk melakukan suatu langkah tindakan pencegahan demi menekan dampak yang ditimbulkan.

“Webinar ini akan membantu pegawai, tamu undangan, dan keluarganya untuk mendapatkan update terkini mengenai penyebaran Virus Corona dan cara pencegahannya dari sumber yang terpercaya,” pesan Rudiyanto seperti dirilis humas Sucofindo melalui email [email protected], Sabtu malam (10/7/2021).

Walaupun pandemi Covid-19 ini telah berlangsung lebih dari setahun, masih banyak masyarakat Indonesia yang mempercayai dan menyebarkan pesan berantai yang mengandung informasi salah, HOAX.

Dirut Sucofindo Mas Wigrantoro menambahkan, penyebarannya Virus Corona ini cukup cepat dengan telah memakan banyak korban. Tidak bisa dihindari bahwa penyebarannya dibarengi HOAX yang tersebar di channel- channel komunikasi yang sangat dekat dengan kita.

“Jangan sampai penyebaran HOAX ini lebih cepat daripada berita yang seharusnya kita percaya kebenarannya. Informasi yang salah dapat menggiring kita kepada tindakan yang tidak benar. Lindungi diri kita dan keluarga dengan tidak mempercayai HOAX!” imbau Mas Wigrantoro.

Selain melaksanakan webinar, sebagai upaya pencegahan Virus Corona, ketiga BUMN HJS juga telah melakukan vaksinasi kepada pegawai dan orang tua yang merupakan kelompok prioritas di Sentra vaksinasi yang tersebar di kota-kota Indonesia.

Haris Witjaksono mengingatkan, “Penyebaran Virus Corona di gelombang kedua ini terasa berbeda dari gelombang pertama. Lebih banyak korban dan rasanya sangat cepat. Hari ini kita mencoba mengingatkan kembali kepada seluruh Insan HJS dan keluarga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun telah melaksanakan vaksinasi.

Dilanjutkan Haris, vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan atau sebaliknya bisa berakibat fatal. “Jangan lupa pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, jaga Kesehatan, dan vaksinasi. Penyebaran Virus Corona di Indonesia kini memasuki gelombang kedua dengan angka kematian yang meningkat signifikan setiap hari,” ujarnya.

dr Donny mengatakan, hal ini disebabkan beberapa faktor. “Mutasi virus merupakan respon dari virus corona untuk bertahan hidup, seperti yang dilakukan makhluk hidup lainnya dengan menyesuaikan. Namun, bukan mutasi virus yang menjadi penyebab utama cepatnya penyebaran Virus Corona,” paparnya.

Mutasi ini, nilai dr Donny, menyebabkan virus Corona lebih mudah menempel pada reseptor sel di saluran pernapasan dan pada organ tubuh yang menyebabkan lebih mudah terjadi peradangan, terutama saluran pernafasan.

“Faktor utama penyebaran mutasi-mutasi virus Corona ini adalah pergerakan manusia tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Jadi kombinasi pergerakan manusia dengan varian baru menyebabkan angka kematian yang sangat signifikan. Saat ini WHO telah mendeteksi setidaknya 10 varian virus Corona yang telah bermutasi,” jelas dr Donny.

Varian mutasi virus Corona kemudian disusun berdasarkan nomenklatur Yunani disesuaikan dengan urutan kejadiannya, kutip dia, guna menghindari stigmatisasi terhadap suatu negara atau letak geografis dalam penyebutannya Mulai varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota hingga varian Kappa.

“Seluruh dari varian ini pada umumnya menyebabkan gejala yang hampir sama sehingga untuk pencegahannya saat ini tetap dilakukan dengan langkah yang sama yaitu, testing, tracing, treatment, memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan, menjaga imunitas, mengobati komorbid,” rinci dia.

Mengikuti vaksinasi, lanjut dr Donny merinci, dan memperhatikan durasi dan ventilasi di dalam ruangan saat pertemuan. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah mematuhi aturan isolasi mandiri dengan memperhatikan gejala yang terjadi pada tubuh.

Sementara dr. Kartika menjelaskan lebih lanjut mengenai tindakan isolasi mandiri “Isolasi mandiri hanya dapat dilakukan orang dengan tanpa gejala atau gejala ringan. Harus diperhatikan bahwa ventilasi ruangan juga sangat penting untuk mengatur sirkulasi udara,” ujar dr Kartika.

Ruangan yang tertutup, pesan dr Kartika, menyebabkan virus yang aktif lebih cepat menular ke penghuni lainnya. “Alat yang penting untuk disediakan antara lain termometer untuk mengetahui suhu tubuh dan oxymeter untuk mengukur saturasi oksigen,” pesan dia.

“Perlu untuk melakukan beberapa kegiatan seperti berjemur dan berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuh. Isolasi mandiri sebaiknya menghindari untuk tidak keluar dari dalam ruangan yang telah ditentukan,” demikian ditambahkan dr Kartika.

dr Kartika mengingatkan pentingnya mengikuti vaksinasi. “Saat ini pemerintah telah menggalakkan program vaksinasi bahkan untuk umur 12 tahun keatas. Jika kita peduli dengan keselamatan dan kesehatan kita, maka wajib untuk melakukan vaksinasi yang akan membuat kita kebal terhadap penyebaran virus Corona,” paparnya.

Jika beberapa orang mengalami efek samping setelah vaksinasi, kata dia, maka itu merupakan salah satu respon tubuh untuk membangun antibodi. “Istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi akan membantu proses pemulihan dan pembentukan antibody,” ungkapnya.

Seluruh rangkaian acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab dari seluruh peserta agar pemahaman mengenai Penyebaran Virus Corona di gelombang kedua ini lebih baik dan dapat membantu seluruh Insan HJS, para undangan dan keluarga mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi gelombang kedua ini dan saat melakukan isolasi mandiri. (smr-02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *