Waspada Jika Ambil Dana di ATM, Ini Cara Tipu Daya Pelaku Kuras Isi ATM

ilustrasi transaksi di layanan ATM Mandiri Syariah. foto: Humas BSM

Polres Serang Banten berhasil meringkus dua dari empat pelaku yang membobol ATM. Satu pelaku berinisial K (34) terpaksa ditembak polisi lantaran nekad melawan petugas dengan menggunakan obeng dan pisau karter bahkan kabur tanpa menghiraukan peringatan polisi dengan tiga kali tembakan ke atas.

semarak.co-Sedangkan pelaku berinisial YD (33) mengaku cara melakukan kejahatannya dengan memasukkan alat pengganjal ke lubang tempat masuknya kartu ATM agar tidak bisa keluar.

Bacaan Lainnya

Kapolres Serang Kabupaten AKBP Mariono mengatakan, para pelaku berbagi tugas. Tersangka YD dan K membuntuti korban lebih dulu. Kemudian YD yang bertugas masuk ke dalam ruangan mesin ATM dan berpura-pura membantu korban agar berusaha memasukkan kembali pin ATM.

Sedangkan tugas tersangka K, lanjut Mariono, berada di luar ruangan mesin ATM mengawasi kondisi sekitar dan menyarankan korbannya agar melapor ke bank esok harinya untuk memblokir kartu ATM.

“Tersangka lain yang dibelakang calon korban bertugas menghapal nomor pin korban. Karena sudah diberikan pengganjal dan selotip, ATM yang sudah masuk tidak bisa keluar. Lalu pelaku K menyuruh korban ke bank besoknya untuk memblokir,” ujar Mariono di Mapolsek Ciruas, Serang, pada wartawan, Senin (9/11/2020).

Saat bersamaan K berkomunikasi dengan korban, pelaku YD menguras isi ATM, Para pelaku, lanjut Mariono, sudah melancarkan aksinya sejak Juli 2020 dan terakhir Oktober 2020. Setidaknya, tiga nasabah perbankan di Kabupaten Serang menjadi korban kejahatan pelaku.

Pelaku ditangkap Sabtu (7/11/2020) sekitar pukul 20.00 WIB, usai pihak kepolisian mengidentifikasi ciri-ciri dan mengenali wajah pelaku yang terekam CCTV di dalam ruangan mesin ATM. Pelaku diduga tidak akan berani menutupi wajahnya karena bisa menimbulkan kecurigaan calon korbannya. Jadi para pelaku harus tampil apa adanya.

“Untuk masyarakat, apabila mengambil uang di ATM, sebisa mungkin didampingi temannya. Jika ada hambatan, jangan memberitahu pin kepada siapapun. Rekening yang kita miliki harus selalu online dengan handphone kita, agar bisa diantisipasi,” saran Mariono. (kb6/smr)

 

sumber: kabar6.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *