Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2021 di Jakarta, Minggu-Selasa (4-6/4/2021). Rakornas dibuka Wakil Presiden (Wapres) Prof. KH. Ma’ruf Amin secara daring atau online, Senin (5/4/2021).
semarak.co-Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad mengatakan, Rakornas Zakat 2021 diselenggarakan dengan tujuan mendorong penguatan kelembagaan BAZNAS sebagai pengelola perzakat nasional.
Secara rinci, imbuh Kiai Noor Achmad, rakornas bertujuan mengakselerasi perwujudan visi dan misi BAZNAS, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat, menguatkan peran BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan, baik material maupun spiritual.
Selain itu, lanjut dia, rakornas juga bertujuan meningkatkan koordinasi dan melakukan evaluasi kinerja organisasi pengelola zakat, meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme pengelolaan zakat, serta mensosialisasikan strategi dan proses digitalisasi pengelolaan zakat.
“Kita berharap tujuan ini bisa mengantarkan BAZNAS menjadi ‘Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat,” kata Kiai Noor Achmad kepada wartawan dalam konferensi pers di lokasi rakornas, Hotel Grand Mercure, Jakarta, Ahad (4/4/2021).
Turut mendampingi Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum, Pimpinan BAZNAS yang juga Ketua Umum Panitia Rakornas Zakat 2021 KH. Achmad Sudrajat, Sekretaris Umum Panitia Rakornas Zakat 2021 yang juga Sekretaris BAZNAS Jaja Jaelani.
Juga tampak Pimpinan BAZNAS yang juga Sekjen World Zakat Forum (WZF) Zainulbahar Noor, Pimpinan BAZNAS Mohamad Nadratuzzaman Hosen, Rizaludin Kurniawan, Saidah Sakwan, Kol. (Purn) Nur Chamdani, Direktur Utama BAZNAS, M. Arifin Purwakananta, dan Direktur Operasi merangkap Plt. Direktur Pendistribuasin BAZNAS Wahyu TT Kuncahyo.
Rakornas Zakat 2021 dihadiri 25 peserta dari BAZNAS pusat, 130 Pimpinan BAZNAS provinsi se-Indonesia dan para pejabat negara seperti Menko PMK, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menteri Agama, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur BI, Ketua dan Pimpinan Komisi VIII DPR, mitra BAZNAS dan berbagai pihak yang tak bisa disebutkan satu per satu.
“Hajatan akbar ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dengan melibatkan Satgas Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), layanan tes antigen oleh tim Rumah Sehat BAZNAS (RSB), serta perizinan dari pihak berwenang,” ujar dia dalam rilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC).
Ketua BAZNAS menyebutkan, karena protokol kesehatan Covid-19 dan aturan pembatasan jumlah peserta dan jarak yang juga ketat, rakornas belum bisa melibatkan BAZNAS kabupaten/kota dan LAZ.
“Insya Allah akan dibuatkan rapat nasional khusus pasca Ramadhan. Kegiatan ini juga digelar secara hybrid, kombinasi offline dan online yang bisa disaksikan melalui kanal Youtube dan BAZNAS TV,” ucap dia.
Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin mengatakan,dukungan BAZNAS baik pusat maupun daerah dan seluruh LAZ di Indonesia sangat penting untuk mewujudkan pengelolaan zakat yang benar-benar menyejahterakan umat.
“Saya terus mendorong penguatan, sinergi dan kolaborasi antara kementerian dan lembaga yang menangani zakat, seperti Kementerian Agama,” ujar KH. Ma’ruf Amin saat membuka rakornas secara online dari Rumah Dinas Wapres, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).
Lalu, sambung Wapres, dengan BUMN, BUMD, maupun pelaku-pelaku usaha di sektor sosial, dalam rangka mengoptimalkan pengumpulan dana penyaluran ZIS, DSKL melalui BAZNAS. Para peserta secara offline hadir menyaksikan dari lokasi rakornas di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat.
Wapres berharap, Rakornas Zakat menjadi forum yang produktif dan transformatif dan diharapkan mampu merumuskan program signifikan, meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya para muzaki, agar terdorong menunaikan zakat.
Dalam arahannya, Wapres mengimbau semua pihak mengerahkan kekuatan sumber daya dan meningkatkan kualitas pengelolaan zakat untuk kesejahteraan umat, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menggarisbawahi rekomendasi Rakornas Zakat Tahun 2020, yang harus diperbaiki implementasinya pada tahun 2021 ini. Rekomendasi pertama, Wapres mengatakan, penyaluran zakat kepada mustahik harus didukung database yang akurat, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam distribusi bantuan.
“Dalam hal ini, BAZNAS harus meningkatkan kolaborasi dengan Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UMKM, untuk memperoleh data rumah tangga miskin dan UMKM,” tutur KH Ma’ruf seperti dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC).
Rekomendasi berikutnya adalah mereplikasi praktik terbaik dalam pengumpulan zakat, khususnya menyangkut layanan muzaki yang belum berzakat melalui BAZNAS maupun LAZ. “Upaya menjangkau mustahik dan muzaki melalui kolaborasi harus terus ditingkatkan agar berhasil secara efektif,” ujar Wapres.
Sedangkan rekomendasi ketiga adalah, pengembangan inovasi dan digitalisasi, terutama untuk mempermudah muzaki dalam menunaikan kewajiban dalam berzakat. “Hal ini sejalan dengan peningkatan literasi zakat bagi generasi milenial dan kalangan muda Indonesia, yang masih perlu terus diupayakan,” kata Wapres.
Mengingat indeks literasi zakat nasional pada 2020, kutip Wapres, masih di tingkat moderat, yaitu 66,78%. Menurut Kiai Ma’ruf, literasi bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dan penyaluran zakat.
Pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), lanjut Wapres, juga telah meningkatkan pengelolaan ekonomi syariah, sebagai salah satu fokus pengembangan ekosistem ekonomi keuangan syariah di Indonesia.
Dalam laporannya, Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad memaparkan, BAZNAS akan meluncurkan Gerakan Cinta Zakat bersama Presiden Joko Widodo dan Wapres pada Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah.
Kiai Noor Achmad menambahkan, pada Selasa besok (6/4/2021), BAZNAS akan menggelar Tarhib Ramadhan bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Umum PBNU dan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Ketua BAZNAS menjelaskan, Rakornas Zakat 2021 yang berlangsung selama tiga hari, Ahad-Selasa (4-6/3/2021) mengusung tema Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat.
Prof Noor Achmad, menjelaskan, Rakornas Zakat 2021 dihadiri 25 peserta dari BAZNAS pusat, 130 Pimpinan BAZNAS provinsi se-Indonesia dan para pejabat negara seperti Menko PMK, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menteri Agama.
Lalu Panglima TNI, Kapolri, Gubernur BI, Ketua dan Pimpinan Komisi VIII DPR, mitra BAZNAS dan berbagai pihak yang tak bisa disebutkan satu per satu. “Hajatan akbar ini menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dengan melibatkan Satgas Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), layanan tes antigen oleh tim Rumah Sehat BAZNAS (RSB), serta perizinan dari pihak berwenang,” ujar dia. (smr)