Wamenparekraf Dorong Pelaku Industri Fesyen Perkuat Aspek Digital dan Isu Keberlanjutan

Model catwalk memperagakan salah satu karya di acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022). Foto: humas Kemenparekraf2

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mendorong pelaku industri fesyen tanah air memperkuat digitalisasi serta aspek keberlanjutan untuk dapat menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing.

semarak.co-Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan, penguatan aspek digital serta isu-isu keberlanjutan menjadi dua hal yang harus dapat diantisipasi para pelaku industri fesyen tanah air. Karenanya ia mengapresiasi IFW 2022 yang memasukkan dua hal tersebut selama penyelenggaraan IFW mulai hari ini, Rabu-Minggu (13-17/4/2022).

Bacaan Lainnya

“IFW tahun ini akan berinovasi dengan mengadakan bazaar online dan live streaming,” papar Wamenparekraf Angele dalam sambutannya di acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022) dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Rabu petang.

Langkah yang sangat tepat sekali, nilai Wamenparekraf, ini merupakan kesempatan dan peluang yang kita perlu ambil untuk para pegiat fesyen di tanah air karena fenomena belanja online tidak akan berhenti sampai di sini. “Teknologi akan terus berkembang di industri fesyen dan apalagi Indonesia didominasi oleh anak muda yang sangat erat dengan teknologi,” katanya.

Pandemi COVID-19 telah mengubah consumer behaviour dimana masyarakat menjadi lebih technology minded. Beberapa survei juga menunjukkan meski ada beberapa kecenderungan penurunan konsumsi terhadap produk fesyen dan aksesori selama pandemi, namun penjualan nomor 1 di e-commerce masih didominasi oleh fesyen dan aksesori.

“Saya juga baru membaca data bahwa di tahun 2021 Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 52 persen untuk lama waktu masyarakat dalam menggunakan shopping apps. Hal ini sejalan dengan upaya Kemenparekraf/Baparekraf yang mendorong pelaku UMKM ekonomi kreatif, termasuk fesyen untuk go digital,” ujarnya.

Dimana terdapat pertumbuhan pemasukan yang cukup signifikan ketika mereka go digital. “Saya mengapresiasi pihak penyelenggara dari asosiasi perancang dan pengusaha mode Indonesia dan seluruh tim IFW serta para desainer yang terus menghadirkan kreasi dan inovasi untuk terus menggairahkan industri fesyen tanah air,” katanya.

McKinsey dalam surveinya terkait fesyen menunjukkan bahwa ada satu peluang yang harus dimanfaatkan para pegiat fesyen. Yaitu terkait isu-isu sustainability. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat saat ini semakin peduli terhadap agenda-agenda keberlanjutan.

Baik dari keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan budaya, dan juga keberlanjutan ekonomi. “Saya personally suka dengan brand-brand lokal yang banyak bermunculan dan menerapkan sustainable practices mulai dari bahan yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Dilanjutkan Wamenprakraf Angela, “Mereka juga ada yang memberikan pelatihan-pelatihan kepada para ibu-ibu di daerah yang kemudian meningkatkan kapasitas ibu-ibu untuk semakin baik lagi. Hal ini konsisten dengan spirit dari IFW 2022 yang tahun ini mengusung tema Magnificient Borneo yang merupakan bentuk nyata bagaimana fesyen ikut andil dalam keberlanjutan budaya Indonesia.”

Oleh karena itu, sambung dia, selamat dan sukses bagi Indonesia Fashion Week 2022. “Semoga kita dapat terus berkolaborasi untuk mendorong dunia fashion tanah air dan penguatan ekosistem fesyen Indonesia dengan dua hal yaitu inovasi teknologi dan agenda keberlanjutan,” harapnya.

Indonesia Fashion Week 2022 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada 13-17 April 2022. Penyelenggaraan IFW 2022 menjadi amat spesial karena kembali diselenggarakan secara offline.

Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW 2022 Poppy Dharsono berharap IFW kali ini dapat membawa spirit baru untuk mengajak para pelaku UKM bangkit bersama setelah hampir tiga tahun berada dalam keterbatasan dan keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

IFW membentuk modifikasi baru di dengan menjalankan bazaar secara online untuk seluruh tenant juga bisa melihat seluruh pagelaran fashion show dalam format live streaming di platform Tokopedia Play.

“Ini adalah sebuah awal yang baik untuk bangkit kembali dari keterpurukan selama 2 tahun. Sehingga kami butuh sebanyak-banyaknya dukungan baik dari stakeholders maupun dari pemerintah. Sehingga ke depan, kami bisa menjadi lebih baik dalam menjadikan IFW sebagai kendaraan dalam membangun serta memperkokoh industri kreatif khususnya fashion,” kata Poppy Dharsono.

Turut mendampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga menjabat Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *