Wamendukbangga Isyana Kunjungi Ibu Hamil Berisiko Stunting di Pedalaman Aceh

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengunjungi ibu hamil Nurlaila (28), yang masuk dalam Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Gampong Siron Blang, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (7/10/2025).

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengunjungi ibu hamil Nurlaila (28), yang masuk dalam Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Gampong Siron Blang, Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (7/10/2025).

Semarak.co – Isyana memberi bantuan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) jamban sehat hasil kerjasama Kemendukbangga dengan Orang Tua Asuh (OTA) Bank Syariah Indonesia (BSI).

Bacaan Lainnya

Isyana menyampaikan edukasi langsung kepada suami Nurlaila, Syariful Anwar untuk memberi makanan bergizi. Dengan asupan itu diharapkan anak dan istri Syariful yang lagi hamil tumbuh sehat dan anak yang dilahirkan terbebas dari stunting.

“Ibu sedang hamil, tidak lama lagi akan melahirkan, jadi bapak harus mendampingi dan memantau kesehatan ibu, juga memberi makanan bergizi kepada ibu anak,” kata Isyana, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Jumat (10/10/2025).

Seribu HPK adalah periode kritis dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun, yang sangat penting untuk mencegah stunting (gagal tumbuh) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi, dan pengasuhan yang tidak tepat selama periode ini.

Intervensi pada 1000 HPK meliputi pemenuhan gizi ibu hamil dan anak melalui ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bergizi, suplementasi vitamin dan zat besi, imunisasi lengkap, serta pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu.

Kunjungan Isyana ke tempat itu untuk mengedukasi pencegahan stunting. Dia ingin memastikan masyarakat di desa ini memahami pencegahan stunting. Tidak hanya dari makanan bergizi tetapi juga dari pemilikan jamban sehat, air bersih layak konsumsi, dan sanitasi lingkungan,” kata Isyana.

Jamban penting untuk intervensi stunting karena selain kekurangan nutrisi, sanitasi yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab stunting melalui penyebaran penyakit infeksi yang mengganggu pencernaan dan penyerapan gizi anak dan ibu hamil.

Wamen yang juga pernah menjadi jurnalis di salah satu stasiun televisi swasta di tanah air juga menambahkan, quick win Genting bertujuan mencegah dan menurunkan angka stunting melalui bantuan gotong royong masyarakat.

Program ini, jelas Isyana, melibatkan partisipasi masyarakat sebagai orang tua asuh (OTA) untuk memberikan dukungan nutrisi, edukasi, dan bantuan non-nutrisi kepada keluarga berisiko stunting, seperti ibu hamil, ibu menyusui dan baduta dari Keluarga Berisko Stunting.

“Kunjungan kami ke desa ini juga untuk memastikan apakah program Genting berjalan atau tidak. Selain itu juga kami mengimbau ibu hamil dan anak membuang air besar di jamban,” kata Isyana. (hms/smr)

Pos terkait