Wakil Menteri Pendidikan, Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyatakan, bahasa asing menjadi prasyarat penting dalam pergaulan global. Kemampuan praktis dalam berkomunikasi, menjadi hal pokok yang harus dimiliki pelajar Indonesia.
Semarak.co – Dia menyatakan, selain keahlian khusus, terampil, communication skills diperlukan dalam dunia kerja. Bukan dimaksudkan untuk melupakan bahasa Indonesia, tapi untuk pergaulan dan ruang aktualisasi, khususnya dunia kerja juga semakin mengglobal.
“Pelajar SMK harus naik kelas dan kompetitif dalam penyiapan daya serap tenaga kerja dengan keahlian yang mumpuni, termasuk dalam kapasitas bahasa asing,” ujarnya di Sukabumi, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Minggu sore (25/5/2026).
Fajar menyapa siswa jurusan sekretaris didi SMK Syamsul Ulum. Ia mendengarkan langsungcita-cita mereka. Firda, siswa kelas X, menyatakan impiannya menjadi sekretaris di perusahaan teknologi. Sementara Karla, temannya, bercita-cita membangun perusahaan kosmetik sendiri.
Mendengar hal tersebut, Wamen Fajar menyatakan rasa bangganya. “Dari Sukabumi akan lahir CEO perusahaan besar. Cita-cita ini harus dirawat dengan belajar yang tekun. Inilah semangat generasi emas 2045,” tuturnya yang langsung diamini oleh para siswa.
Fajar berpesan kepada pelajar di SMK Syamsul Ulum untuk terus tekun belajar dan siap menghadapi tantangan besar di masa depan. “belajar tidak hanya berkaitan dengan akademik, tapi membangun karakter pelajar Indonesia yang kuat dan hebat,” pungkasnya.
Tegaskan Tujuan SPMB Memperkuat Inklusi, Kohesi, dan Integrasi Sosial
Kemendikdasmen telah menerbitkan peraturan Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Kebijakan ini dirancang untuk memastikan satuan pendidikan dapat menerima siswa dari seluruh latar belakang sosial secara objektif, transparan dan akuntabel.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menegaskan belajar di sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggal memungkinkan murid memiliki relasi sosial yang kuat dengan teman sebaya, dan internalisasi nilai-nilai utama serta pranata sosial.
“Hal ini sejalan dengan fungsi sekolah dalam membangun dan memperkuat inklusi, kohesi, dan integrasi sosial, di mana murid dari berbagai latar belakang sosial, suku, etnis, dan agama berinteraksi dengan intensif,” ujarnya, di Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (23/5).
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Gogot Suharwoto menyatakan, SPMB mengedepankan prinsip akses pendidikan berkualitas bagi semua dan telah disempurnakan melalui kolaborasi Kemendikdasmen dengan kementerian dan lembaga terkait.
Kebijakan ini mencakup empat jalur penerimaan murid, yaitu jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur mutasi. Pendekatan wilayah dalam SPMB bertujuan untuk mendekatkan domisili murid dengan satuan pendidikan yang tersedia.
Kemendikdasmen juga menegaskan pengumuman pendaftaran murid baru, harus dilakukan secara terbuka melalui papan pengumuman satuan pendidikan atau media lain yang mudah diakses oleh masyarakat, paling lambat pada minggu pertama bulan Mei setiap tahunnya.
Penetapan murid baru dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuan pendidikan. Selain mengumumkan calon murid yang dinyatakan lolos seleksi, pemerintah daerah juga wajib mengumumkan calon murid yang dinyatakan tidak lolos seleksi.
Dengan kebijakan ini, Kemendikdasmen berharap seluruh anak Indonesia dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan bermutu, sekaligus membangun lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berkeadilan. (hms/smr)