Wamendikdasmen Fajar Dorong Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada Jenjang PAUD

Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mendorong penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mendorong penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Semarak.co – Fajar  mengungkapkan bahwa 7 KAIH mampu membentuk karakter anak-anak untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan disiplin. Dia menyatakan, punya kepercayaan diri itu tidak gampang.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat menghargai kalau anak-anak kita ini tampil ke depan dan berani. Karena salah satu modal generasi kita besok adalah anak yang mandiri dan percaya diri. Maka Bapak/Ibu tolong biasakan di PAUD masing-masing untuk membangun kepercayaan diri anak-anak kita,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Jum’at (12/9/2025).

Fajar  menambahkan, jenjang PAUD sendiri menjadi fondasi yang menentukan kualitas anak-anak ketika berada pada jenjang SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Anak-anak yang pernah masuk PAUD akan lebih cepat beradaptasi, serta tumbuh secara sosial maupun emosional.

“Ada hasil penelitian yang mengatakan, anak yang pernah masuk PAUD itu lebih besar peluangnya melanjutkan ke SMA. Bahkan bisa masuk ke perguruan tinggi, karena apa? Sejak dini sudah disiapkan mentalnya,” jelas Fajar.

Dia berharap bahwa PAUD maupun TK dapat menjadi rumah kedua bagi para anak-anak, tempat yang nyaman dan menggembirakan untuk belajar. Hal tersebut tentunya juga membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya dari para orang tua murid.

“Jadi ini butuh kerja sama antara Guru PAUD dan orang tua, anak harus diasuh dengan sebaik mungkin. Jadikan sekolah tempat yang aman, nyaman, dan menggembirakan buat anak-anak kita,” jelasnya.

Fajar berpesan kepada semua Guru PAUD untuk terus membimbing anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi emas penerus masa depan bangsa. “Mereka (para murid) adalah anak-anak kita semua yang akan menentukan wajah Indonesia di masa depan, jagalah mereka sebaik mungkin, didiklah mereka sebaik mungkin, jangan dibeda-bedakan,” sambungnya.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah, menjelaskan bahwa Kampanye Anak Indonesia Hebat ini merupakan wujud Partisipasi Semesta untuk mengimplementasikan visi Kemendikdasmen, Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Nia menyebutkan, ada beberapa aktivitas yang melibatkan anak-anak dan orang tua dalam mengimplementasikan 7 KAIH. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi tentang wajib belajar 13 Tahun dan kegiatan lain terkait parenting.

“Ini merupakan kegiatan pertama kami yang berkolaborasi dengan mitra, tentunya ini akan menjadi praktik baik, karena setiap bulan, Insha Allah, Direktorat PAUD akan melaksanakan kegiatan yang sama di beberapa kota, harapannya praktik baik yang ada di Pangandaran ini bisa kita terapkan di wilayah-wilayah lain,” jelas Nia.

Kemendikdasmen Terbitkan SE Nomor 14 Tahun 2025

Kemendikdasmen memperkuat komitmen membangun generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter, melalui penerbitan Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (Gerakan 7 KAIH).

Kebijakan ini menjadi tindak lanjut Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 1 Tahun 2025, Menteri Dalam Negeri Nomor 800.2.1/225/SJ, dan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menegaskan bahwa penguatan pendidikan karakter tidak dapat dilakukan hanya oleh sekolah, melainkan melalui sinergi Catur Pusat Pendidikan: satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media.

“Gerakan 7 KAIH kami hadirkan sebagai strategi nyata untuk menanamkan kebiasaan positif sejak dini. Dengan dukungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan media, kita ingin melahirkan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” ujar Suharti.

Surat Edaran ini juga menekankan pentingnya Pemda mendorong kolaborasi lintas sektor. Orang tua, masyarakat, organisasi mitra, hingga media massa diimbau untuk mengintegrasikan nilai-nilai Gerakan 7 KAIH ke dalam aktivitas sehari-hari.

Dengan demikian, Gerakan 7 KAIH diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas di sekolah, tetapi juga menjadi budaya bersama yang mengakar dalam kehidupan anak Indonesia. (hms/smr)

Pos terkait