Wamendikdasmen Atip Dorong Bintang Sobat SMP Jadi Role Model 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Malam Apresiasi dan Penutupan Bintang Sobat SMP 2025, di Bekasi (28/11).

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menghadirkan ajang Bintang Sobat SMP sebagai wadah bagi peserta didik terpilih yang dengan potensinya dapat memberikan kontribusi besar dan menjadi agen perubahan untuk masa depan anak Indonesia.

Semarak.co – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat mendorong seluruh Bintang Sobat SMP jadi duta perubahan dan kembali ke sekolah menjadi role model 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH)

Bacaan Lainnya

Salah satu isu pada sesi praktik baik Bintang Sobat SMP adalah perlindungan anak melalui pencegahan kekerasan dan perundungan. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini, menegaskan komitmen melindungi hak anak dan menciptakan lingkungan aman mendukung pertumbuhan anak.

“KPAI bertugas untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan hak-haknya untuk hidup, tumbuh, dan berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaan, termasuk perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi,” ujar Diyah, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Sabtu (29/11/2025).

Salah satu peserta dari SMPN 1 Lambandia Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Septiani Putri, mengajukan pertanyaan yang sangat relevan tentang langkah konkret yang dapat dilakukan di sekolah untuk melindungi teman dari perundungan.

Menanggapi hal tersebut, Diyah menyatakan bahwa penting untuk memulai dengan pengawasan yang ketat di lingkungan sekolah, memastikan setiap kasus kekerasan anak ditangani secara tepat, termasuk pengembangan sistem pelaporan yang mudah diakses oleh semua pihak.

Di sesi berbagi praktik baik selanjutnya, isu yang juga dibahas adalah pentingnya pendidikan disiplin positif sebagai pendekatan mengubah cara orang dewasa berinteraksi dengan anak-anak dan bertujuan untuk mengajarkan anak memahami dan mengontrol perilakunya tanpa kekerasan.

Konsultan United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia Maria Arika berbicara tentang pentingnya pendekatan ini dalam menciptakan hubungan saling menghargai. Disiplin positif bukan hanya tentang mencegah perilaku negatif, tetapi juga memahami kebutuhan dasar anak-anak, seperti rasa aman dan diterima.

Dia menambahkan, guru perlu berperan sebagai contoh yang baik bagi siswa. “Guru yang tenang dan sabar dapat menciptakan kelas yang aman bagi siswa. Disiplin positif membutuhkan keseimbangan antara pengajaran penuh kasih sayang dan pemberian batasan yang jelas,” urainya.

Malam Apresiasi Bintang Sobat SMP 2025 Lahirkan Duta Pendidikan yang Ramah, Panutan Sebayanya

“Bintang sejati bukanlah yang paling terang, tetapi yang mau bersinar bukan hanya untuk dirinyatetapi juga untuk bintang lain,” kata Alifa Aqilla Herfiza, salah satu peserta Bintang Sobat SMP (BSS) 2025,  peraih predikat Bintang Sobat SMP Terfavorit pada Malam Apresiasi dan Penutupan BSS, di Bekasi (28/11).

Alifa, murid kelas IX di SMP Kesatuan Bangsa Yogyakarta, melanjutkan narasinya dengan misi akan melakukan edukasi anti perundungan lewat webinar untuk menjangkau lebih banyak teman sebaya jenjang SMP lainnya.

“Saya akan melakukan kolaborasi dengan rekan psikolog di Kalimantan Selatan, yang merupakan tempat kelahiran saya, lewat webinar secara berkala,” ungkap Alifa yang menekuni hobi menyanyi.

Dalam rangkaian acara Malam Apresiasi dan Penutupan ajang nasional BSS Tahun 2025, para peserta, guru pendamping, dan mitra Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berkumpul untuk merayakan prestasi, kreativitas, dan semangat juang peserta BSS.

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa peran setiap murid sangat krusial untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.

“Kalian sebagai finalis bukan hanya dipilih karena pintar atau berbakat, tetapi karena siap menjadi duta pendidikan yang ramah—seseorang yang membawa semangat perubahan ke sekolah masing-masing dengan misi yang sangat konkret,” ujar Atip.

Atip menjelaskan, tiga misi utama yang harus diemban para Bintang Sobat SMP ini adalah menjadi panutan bagi teman sebaya dalam menerapkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat atau 7 KAIH, mendorong ekosistem budaya belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan di sekolah, serta memperluas jaringan inspirasi.

“Kalian adalah benih talenta yang telah dibina. Kami percaya satu bintang yang menyala terang mampu menerangi ribuan bintang lainnya—jadi, jadikan pengalaman mengikuti ajang ini sebagai pemantik motivasi untuk menginspirasi sobat SMP lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta Apresiasi BSS Tahun 2025.

“Proses seleksi yang dimulai dari 3.515 murid hingga terpilih 570 murid, kemudian 219 finalis, dan akhirnya 76 peserta terbaik yang terpilih, menunjukkan bahwa semangat dan dedikasi mereka patut diacungi jempol,” katanya.

Direktur SMP, Maulani Mega Hapsari menjelaskan bahwa empat kategori penghargaan diberikan kepada finalis terpilih Bintang Sobat SMP Terfavorit, Bintang Sobat SMP Terkreatif, Bintang Sobat SMP Teraktif, dan Bintang Sobat SMP Terbaik. Adapun daftar penerima apresiasi BSS 2025 dapat dilihat di lampiran terpisah.

“Kategori ini merupakan pengakuan atas proses penilaian holistik yang mencakup tiga pilar utama yaitu kemampuan kognitif melalui BSS Championship yang mengukur literasi dan numerasi, kreativitas melalui Unjuk Bakat, serta konsistensi karakter melalui Progress Report 7 KAIH yang diisi dan divalidasi setiap hari oleh peserta,” urainya. (hms/smr)

Pos terkait