Wamen PANRB Purwadi Apresiasi BLK Nusakambangan sebagai Wujud Birokrasi Berdampak

Beragam Balai Latihan Kerja (BLK) didirikan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tapi juga menjadi sarana pembinaan melalui kegiatan kerja.

Beragam Balai Latihan Kerja (BLK) didirikan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tapi juga menjadi sarana pembinaan melalui kegiatan kerja, keterampilan, dan pelatihan di bidang agribisnis.

Semarak.co – Bersama para stakeholder terkait, Kementerian Imipas berusaha mengoptimalkan lahan potensial di Nusakambangan sebagai sumber produksi pangan mandiri. Tadinya Nusakambangan ini hanya tempat penahanan, tapi kini juga dijadikan tempat pelatihan ketahanan pangan.

Bacaan Lainnya

“Harapannya, ketika warga binaan bebas, mereka punya modal untuk melanjutkan aktivitas berdasarkan kegiatan dan kemampuan yang mereka miliki,” ujar Menteri Imipas Agus Andrianto, di Nusakambangan, dirilis humas PANRB usai acara melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Kamis (6/11/2025).

Adanya BLK juga sejalan dengan Asta Cita kedua, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. BLK mempercepat terwujudnya lapas yang mandiri, produktif, dan berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional.

Agus juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) yang turut memperkuat kelembagaan Kementerian Imipas, terutama di masa transisi.

“Apresiasi kepada Kementerian PANRB yang telah memfasilitasi dan mengasistensi Kementerian Imipas dalam penyempurnaan struktur Kementerian Imipas sehingga memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Wamen PANRB Purwadi Arianto mengatakan, BLK yang merupakan kolaborasi bersama para stakeholder terkait, sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi tematik, yakni membangun inovasi yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi praktik baik di lapas-lapas lainnya.

“Sehingga ini berdampak langsung kepada ekosistem pembangunan nasional. Kolaborasi dan sinergi antar-kementerian, lembaga, pemerintah daerah menjadi yang utama. Tentunya saya mengapresiasi ini dan semoga kegiatan ini menjadi inspirasi di tempat lain,” imbuhnya.

Program pelatihan di BLK menurutnya bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis warga binaan, tapi juga membentuk karakter, etos kerja, dan kemandirian. Pembinaan seperti ini membantu mereka dengan bekal kemampuan dan rasa percaya diri untuk memulai kehidupan yang lebih baik.

“Apa yang kami lihat hari ini merupakan wajah nyata birokrasi yang berdampak. Inisiatif di BLK Nusakambangan sejalan dengan semangat Reformasi Birokrasi Tematik yang berorientasi hasil. Dimana melalui BLK ini warga binaan memperoleh keterampilan hidup,” pungkasnya. (hms/smr)

Pos terkait