Wamen Diana Dorong Penerapan BIM untuk Pembangunan Berbasis Teknologi

Kementerian PU juga mewajibkan penggunaan BIM pada proyek-proyek di IKN.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen mendukung pengembangan industri konstruksi berbasis teknologi, melalui penerapan Building Information Modelling (BIM).

Semarak.co – Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, implementasi BIM bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, mendeteksi mitigasi atau pengurangan risiko, mempermudah proses monitoring dan evaluasi di setiap tahapan pembangunan.

Bacaan Lainnya

Selain itu juga membuat proses desain dan konstruksi lebih ramping dan transparan, menghindari kesalahan mulai perencanaan hingga pelaksanaan, dan mempercepat waktu pelaksanaan pembangunan.

“BIM berperan penting dalam memastikan sistem manajemen bangunan berjalan optimal, seperti Building Management System (BMS) dan Building Energy Management System (BEMS),” kata Diana, dirilis humas usai acara melalui WAGroup MITRA KEMENTERIAN PU, Rabu (19/2/2025).

Hingga 2024, Kementerian PU sudah menerapkan BIM pada lebih dari 28 proyek di antaranya 14 pasar  di Sumatera Barat, NTB, Jawa Tengah, Bali, Ambon, Manokwari, dan Padang, serta 5 fasilitas olahraga seperti Arena Aquatic di Papua, Istora Papua Bangkit, Indoor Multifunction Stadium.

Selain itu, Fasilitas Pemusatan Latihan Nasional Olahraga Atletik Pangalengan, dan Stadion Utama Sumatera Utara.

“Ada juga 8 fasilitas pendidikan berupa kampus, prototipe sekolah dan madrasah, serta Pusbangkom PU. Kementerian PU juga mewajibkan penggunaan BIM pada proyek-proyek di IKN,” sambungnya.

Untuk mendukung penerapan BIM, Kementerian PU melakukan berbagai upaya seperti mencantumkan persyaratan personel BIM dalam dokumen tender, dan menerapkan e-katalog untuk optimalisasi mutu, biaya, dan waktu proyek.

Kementerian PU juga menggunakan BIM dalam pengembangan prototipe sarana pendidikan dan pasar dengan berbagai sistem konstruksi, baik konvensional, RISHA, dan kayu.

“Kami juga penguatan SDM dan pengembangan sarana BIM melalui pelatihan software dan hardware untuk tim BIM di unit kerja, pengembangan studio BIM, serta penyelenggaraa kegiatan BIM week untuk meningkatkan awareness dan mempercepat implementasi BIM,” tuturnya.

Diana menambahkan, pemerintah berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan melalui kebijakan, penguatan SDM, serta pengembangan sarana untuk mendorong transformasi teknologi di sektor konstruksi.

Namun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri tetap diperlukan agar penerapan BIM dapat meningkatkan standar konstruksi dan keselamatan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital di bidang konstruksi dengan memastikan penerapan BIM secara konsisten di seluruh Indonesia,” tutupnya. (hms/smr)

Pos terkait